AMBON, Siwalimanews – Dirut California Education Centre (CEC) Indonesia Elly Yana bersama suaminya Muhamad Tarmizi resmi ditangkap Kepolisian Resort Buleleng yang diduga terlibat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Sebelumnya Yayasan CEC yang menggandeng Pemerintah Kota Ambon ingin memberangkatkan ratusan tenaga kerja asal Kota Ambon ke Australia namun gagal karena besarnya biaya.

Menanggapi tertangkapnya pimpinan Yayasan CEC, Kadis Ketenagakerjaan Steven Patti membantah keterlibatan Pemerintah Kota Ambon dalam kasus TPPO.

“Kami pastikan kejadian di Batam terkait penahanan Dirut CEC berbeda dengan kerja sama kita di Ambon,” tegas Steven yang dikon­firmasi Siwalima, di ruang kerjanya, Kamis (24/8).

Penangkapan yang dilakukan oleh polisi kepada CEO California Education Centre (CEC) Indonesia Elly Yana menurutnya merupakan kesalahan sendiri.

Baca Juga: Jaksa Tetapkan 4 Tersangka Korupsi DD/ADD Horale

“Penangkapan Dirut CEC merupa­kan kesalahannya sendiri,” urainya

Kerja sama yang terbangun antara Pemkot Ambon dengan Yayasan California Education Centre hanya sebatas pelatihan sehingga kedepan akan dievaluasi.

“Pasti ada evaluasi kerja sama dengan mereka (Yayasan CEC),” tegasnya.

Karena kerja sama yang dilakukan saat ini bersama yayasan CEC yakni pelatihan bukan perekrutmen calon kandidat tenaga kerja yang akan dikirim bekerja ke Australia.

“Itu sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak, baik Pemkot maupun Yayasan CEC, ungkapnya.

Diuraikan bahwa dari awal Pemkot Ambon juga diminta oleh yayasan agar bisa mengirim pekerja ke luar negeri tetapi ditolak.

“Kami menolak, karena izin yang mereka punya hanya untuk pela­tihan bukan sebagai penyalur tenaga kerja,” katanya.

Dengan kejadian ini, juga menjadi masukan bagi pihak dinas untuk berbenah.

Ia juga mengklarifikasi, bahwa kerja sama dengan Yayasan CEC hanya sebatas pelatihan bukan penyaluran tenaga kerja.

“Kita sementara berkomunikasi dengan pihak Imigrasi Pusat untuk lembaga penyalur yang bersertifikat dan izin lengkap untuk nantinya tenaga kerja yang sudah lulus tes, kita siap untuk diberangkatkan. Hanya saja, sampai dengan saat ini kita masih menunggu,” urainya.

Sementara terkait penyetoran 80 jutaan yang diminta oleh yayasan CEC, ia menegaskan sejauh ini belum ada biaya yang peserta bayarkan untuk program bekerja di Australia.

Demikian juga kepada Yayasan CEC, tidak ada sepeserpun yang disetorkan.

“Tidak ada yang membayar ke CEC, karena yang punya kewena­ngan harus ke perusahaan yang punya legitimasi,” ungkapnya.

Dirinya menjamin tidak ada biaya yang masuk ke Yayasan CEC melalui Disnaker maupun peserta program.

“Sampai sekarang sepeser pun belum, karena CEC juga tidak memiliki kewenangan untuk men­dapat dana itu. Kita di Ambon selalu wanti-wanti untuk hal itu,” tan­dasnya.

Kehadiran CEC di Ambon, lanjut­nya hanya untuk seleksi kandidat sesuai kesepakatan bersama.

“Kerja sama Yayasan CEC dengan Disnaker hanya sebatas seleksi calon pekerja,” tuturnya. (S-26)