Dinsos Ngaku Hanya 12 Warga Ongkoliong Miliki Sertifikat Tanah
AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku telah selesai melakukan verifikasi terhadap pemilik rumah korban kebakaran di Ongkoliong, Desa Batu Merah yang terjadi pada Minggu (29/3).
Dari 73 rumah yang dihuni oleh 82 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 630 orang ternyata hanya 12 warga saja yang memiliki sertifikat tanah dan bangunan rumah.
“Jadi dari puluhan kepala keluarga, hasil verifikasi kita, hanya 12 KK yang mengantongi sertifikat tanah dan bangunan,” ujar Kadis Sosial Maluku, Sartono Pinning kepada Siwalima di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (24/9)
Diterangkan hasil verifikasi itu kemudian Dinsos berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Maluku untuk diusulkan ke Kementerian PUPR. “Kita sudah koordinasi dengan Dinas Perumahan dan sudah diusulkan ke Kementerian PUPR untuk mendapatkan bantuan pembangunan rumah,” jelas Pinning.
Sampai sekarang juga menurutnya dinas telah menjalankan fungsi dengan baik termasuk berkoordinasi dengan Pemkot Ambon.
Baca Juga: Dalam Sepekan, Disdukcapil Cetak KK 1000 Lembar“Urusan selanjutnya ada di tangan Pemkot Ambon, karena itu merupakan warga mereka, kita sudah melaksanakan tanggap darurart kepada para pengungsi selanjutnya merupakan tanggung jawab Pemkot Ambon,” tandasnya.
Akan Bangun Rumah
Sebelumnya diberitakan, pengungsi akibat kebakaran di kawasan Ongkoliong Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon bakal mendapatkan hunian yang layak. Pemprov Maluku masih mencarikan lahan untuk membangun rumah para pengungsi korban kebakaran itu.
Sampai sekarang, ratusan jiwa warga Ongkoliong masih bertahan di tenta-tenda pengungsian pasca kebakaran hebat yang terjadi di kompleks Ongkoliong Minggu (29/3) lalu.
“Jadi kita sedang mencarikan lahan untuk pembangunan rumah bagi para pengungsi Ongkoliong,” ungkap Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku, Ismail Usemahu kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Rabu (9/9).
Menurutnya, sampai sekarang para pengungsi masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
“Jumlah mereka cukup banyak, namun dari hasil verifikasi, tidak semua korban memiliki sertifikat tanah ,” ungkap Ismail.
Kebanyakan pengungsi yang saat ini bertahan di tenda-tenda mengontrak pada bangunan yang terbakar itu.
“Rencana kita setelah mendapatkan lahan, maka para pengungsi akan dipindahkan seperti dulu dilakukan untuk masyarakat Batu Gajah, yang dipindahkan ke Lateri,” tandasnya.
Kawasan Ongkoliong Terbakar
Diberitakan sebelumya, kebakaran hebat melanda kawasan Batu Merah tepatnya di kompleks Ongkoliong Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Minggu (29/3). Dua orang ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar, sedangkan satu orang menagalami luka bakar yang cukup parah.
Peristiwa memilukan itu sempat membuat warga sekitar kaget dan bangun dari tidur mereka, lantaran terjadi sekitar pukul 04.30 WIT. Akibat kebakaran itu, sebanyak 150 unit bangunan yang terdiri dari rumah warga, ruko maupun bangunan lainnya habis dilalap si jago merah. Ongkoliong merupakan kawasan padat penduduk dan kebanyakan dihuni pendatang sehingga banyak didapati kamar-kamar kos.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), dalam peristiwa tersebut, selain korban material, kebakaran juga menelan dua korban jiwa. Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Satu korban diketahui tukang gerobak bernama Rifai (38). Sedangkan satu korban lainnya hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitasnya. Kedua jenazah itu sekitar pukul 09.45 WIT, di bawah menggunakan mobil ambulance menuju Rumah Sakit Bhayangkara Tantui Ambon guna diotopsi. (S-36)
Tinggalkan Balasan