Diduga Depresi, Pemuda Haya Tewas Gantung Diri
TEHORU, Siwalimanews – Diduga akibat depresi yang dialami Rustam Samalehu (28), Warga Negeri Haya, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, nekat mengakhiri hidupunya dengan cara menggantung diri di dalam kamarnya.
Pemuda yang diketahui sebelumnya pernah melakukan percobaan bunuh diri di Kota Fak-Fak Provinsi Papua Barat ini, gantung diri dengan menggunakan tali nilon berwarna biru di dalam kamarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Siwalimanews di Mapolsek Tehoru, Senin (19/10) menyebutkan, sebelum kejadian gantung diri pada Minggu malam (18/10) sekitar pukul 21.00 WIT, korban berada di dalam kamar bersama dengan anaknya Nur Intan Samalehu (4).
Selain anaknya, adik korban Abdul Muthalib Marasabessy dan Risky Aditya Samalo juga berada dalam kamar untuk tidur. Namun karena diusir oleh korban dan disuruh keluar dari dalam rumah, kedua adiknya ini langsung keluar menuju ke rumah keluarga mereka untuk memetik cengkeh.
“Nantinya pada pukul 22.30 WIT, saat kedua adik korban ini balik ke rumah dan mau ke kamar korban, tapi pintu kamar terkunci, kemudian adiknya panggil tetapi tidak dijawab, khawatir dengan korban, kedua adiknya ini panggil ayah mereka Udin Samalehu (52), yang sedang petik buah cengkeh di keluarga,” tutur sumber terpercaya Siwalimanews di Mapolsek Tehoru yang enggan namanya dipublikasikan.
Baca Juga: Pemuda Waitatiri Ditemukan Tewas Gantung DiriSesampainya ayah mereka di dalam rumah kemudian memanggil korban dan mengetuk pintu kamar, namun lagi-lagi tidak ada suara balasan dari dalam kamar. Karena tak ada suara, ayah mereka menyuruh Muthalib Marasabessy mengambil kursi untuk melihat keberadaan korban di dalam kamar.
Ketika melihat ke dalam melalui ventilasi kamar, korban sudah dalam keadaaan tergantung dengan menggunakan tali nilon warna biru dengan panjang kurang lebih sekitar 1 meter yang diikat pada balok kayu rumah, sedangkan posisi anak korban duduk diatas lantai sambil memperhatikan korban.
“Mengetahui anaknya gantung diri, ayah bersama kedua adik korban membuka paksa pintu kamar dan melihat keadaan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ucapnya.
Anggota Polsek Tehoru yang mendengar informasi tersebut langsung turun ke lokasi dan mengamankan TKP serta meminta keterangan dari saksi-saksi.
Berdasarkan pengakuan dari keluarga korban, bahwa korban juga sempat mencoba bunuh diri di Fak-Fak Provinsi Papua Barat namun gagal, karena diketahui oleh pihak keluarga.
“Korban mengalami depresi akibat istrinya telah menikah dengan pria lain. Pihak keluarga telah ikhlas menerima kematian korban dan tidak mengijinkan untuk dilakukan otopsi,” tutup sumber tersebut. (S-47)
Tinggalkan Balasan