AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Pendi­dikan dan Kebudayaan Provinsi Ma­luku, Insun Sangadji dinilai gagal mengelola SMA Negeri Siwalima.

Pasalnya, persoalan yang selama ini terjadi di SMA Ne­geri Siwalima ber­kaitan de­ngan pengelolaan sistem tidak mampu diselesaikan.

Ketua Komisi IV DPRD Ma­luku, Sam­son Atapary menje­las­­kan, Komisi IV sejak dua ta­hun lalu pernah membicara­kan bersama Dinas Pendi­dikan terkait pembenahan manajemen SMA Siwalima.

Pembenahan tersebut kata Atapary, baik sistem belajar mengajar maupun pengelo­laan asrama tidak dilakukan dengan baik oleh dinas.

“Nama pendidikan itu tang­gung jawab utama ada di pemprov khu­susnya Dinas Pendidikan untuk seluruh SMA dan SMK termasuk SMA Si­walima, kenapa kesalahan ini ada di dinas pendidikan, ka­rena dinas tidak turun sampai dibawah untuk melihat per­soalan,” tegas Atapary kepada wartawan di sela-sela kunjungan komisi ke SMA Siwalima.

Baca Juga: Unpatti Kembali Kukuhkan Delapan Guru Besar

Atapary menduga Kadis Pendidi­kan tidak pernah masuk kedalam asrama siswa untuk melihat kondisi yang terjadi.

Padahal sebagai penanggung ja­wab pendidikan khususnya di SMA Negeri Siwalima yang dibiayai oleh APBD, mestinya Kadis secara rutin turun melakukan evaluasi sebab SMA Siwalima menjadi barometer penilaian publik.

“Kadis memberikan jaminan tidak terjadi lagi tapi faktanya terjadi ulang, jadi kesalahan ini terletak pada Kadis Pendidikan yang tidak mengevaluasi sistim di SMA Siwalima,” cetusnya.

Kebersihan Memprihatinkan

Kendati menjadi sekolah unggulan di Provinsi Maluku, namun tingkat kebersihan di SMA Negeri Siwalima sangat memprihatinkan.

Keprihatinan terhadap tingkat kebersihan SMA yang dibiayai oleh APBD Maluku ini ditemukan Komisi IV DPRD Provinsi Maluku saat melakukan on the spot di SMA Siwalima, Rabu (4/10).

Kunjung kerja yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV, Samson Atapary menemukan sejumlah persoalan yang berkaitan dengan kebersihan asrama siswa yang jauh dari kelayakan. “Memang kita menemukan tingkat kebersihan di asrama baik siswa putra maupun putri yang cukup memprihatinkan dan tidak layak,” kesal Atapary kepada wartawan di sela-sela kunjungan kerja.

Atapary mengungkapkan, mulai dari tempat tinggal asrama, kamar mandi yang tidak terurus, bahkan sisa makan yang berserakan di toilet sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi siswa-siswi.

Apalagi sebagian besar siswa yang bersekolah di SMA Negeri Siwalima merupakan anak pejabat yang biasa hidup dengan kebersihan.

Atapary menegaskan, siswa-siswi SMA Siwalima harus diajar­-kan untuk memiliki keberpihakan terhadap tempat tinggal sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa. “Persoalan ini kebersihan di asrama itu berkaitan dengan karakter dari siswa-siswi yang mestinya menjadi fokus pihak sekolah untuk ditingkatkan,” tegasnya.

Sekolah kata Atapary, wajib menanamkan karakter yang baik, agar siswa-siswi dapat bertang­gung jawab terhadap asrama yang menjadi tempat tinggal.

Politisi PDIP Maluku ini berharap pihak sekolah dapat memperbaiki sistim di SMA Siwalima agar tercipta sekolah yang nyaman sesuai dengan cita-cita pembentukannya. (S-20)