AMBON, Siwalimanews – Kabupaten Seram Bagian Barat tidak hanya miliki potensi bahari yang indah seperti Pulau Osi, Kairatu Beach, Hatusua Beach maupun Selat Valentine namun juga miliki potensi Agrowisata.

Salah satunya adalah Desa Wai­hatu di  Kecamatan Kairatu Barat yang dapat ditempuh melalui jalan trans Seram yang berjarak kurang lebih sekitar 9,4 KM yang dapat di­tempuh 17 menit dari dermaga Feri Waipirit. Sebagai desa transmigrasi masyarakat yang heterogen dari komunitas Jawa, Sulawesi dan mas­yarakat Pribumi, awalnya dibentuk dari program transmigrasi yang di­galakan pemerintah pusat dan daerah yang  mendiami Kabupaten Seram Bagian Barat sejak tahun 1973 dan mendirikan Desa Waihatu pada tahun 1974.

Masyarakat Desa Waihatu me­-ru­­pa­kan masyarakat transmi­grasi yang mayoritas dari Pulau Jawa.

Luas wilayah Desa Waihatu  se­kitar 676 Ha dipergunakan sebagian besar untuk pertanian di Desa de­ngan tanam-tanaman umur pendek seperti padi-padian, kacang tanah, buah semangka, sayur-sayuran dan lain sebagainya.

Seiring berjalannya waktu  Hari Ulang tahun desa Waihatu mulai kerap dilaksanakan dengan kegiatan selamatan maupun melestarikan seni budaya masyarakat  dengan menggelar event kirab budaya .

Baca Juga: Cuaca Buruk, 5 Maskapai Penerbangan Dialihkan

Momentum HUT desa Waihatu ini yang digelar pada tanggal 63 Juni 2022 dan Kirab budaya sendiri yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2022 dengan mengangkat seni budaya   seperti pencak silat maupun tarian kuda lumping maupun suguhan lainnya.

Ratusan warga Desa Waihatupun, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu kemarin (4/6/2022) lalu dengan menggelar  Kirab Budaya maupun 18 RT di desa Waihatu  membuat  18 nasi tumpeng untuk meriahkan HUT .

Asisten I Kabupaten SBB Sulaiman Kibas dalam sam Kirab Budaya Waihatu dalam sambutannya mengatakan, pagelaran Kirab Budaya Waihatu ini, menunjukan bahwa Waihatu merupakan salah satu desa kebudayaan di SBB, yang harus secara rutin dilakukan.

“Karena itu, selaku pemerintah daerah kami akan mendorong pengembangan potensi seni dan budaya yang ada di daerah ini,” tandasnya.

Sulaiman menjelaskan, melalui seni budaya ini, dapat mendorong potens-potensi yang ada demi peningkatan perekonomian masyarakat.

“Untuk itu harus merawat dan mengembangkan budaya yang lebih baik, juga melalui Dinas Pariwisata. Sebab budaya lokal harus dikembangkan. Apalagi Waihatu merupakan daerah dengan sektor pertanian yang semakin maju dan meningkat, sehingga perlu diperhatikan lagi agar semakin terkenal,” katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah sangat mengapresiasi kirab budaya  Waihatu. Pihaknya juga berkomitmen memperbaiki insfrastruktur jalan di wilayah ini, khususnya pada sektor pertanian.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten, saya sangat mengapresiasi Kepala Desa dan masyarakat Waihatu, yang telah menjadikan desa ini sebagai desa wisata dalam sektor pertanian,” ujar Sulaiman.

Kepala Desa Waihatu Supaimin mengungkapkan, “Kirab budaya ini diikuti oleh seluruh masyarakat Waihatu. Kami berharap melalui kegiatan kirab budaya ini dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan di SBB. Selain itu, juga menambah kecintaan masyarakat terhadap bangsa dan negara Indonesia terlebih khususnya di Bumi Saka Mese Nusa,” cetusnya.

“Cita-cita kami ingin menjadikann Waihatu menjadi Desa Inspirasi dan Wisata bagi masyarakat, khusunya di sektor pertanian,” tuturnya.

Lanjutnya, kegiatan kirab budaya ini rutinitas dilakukan, dengan kirab budaya ini juga para petani dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dia katakan, masyarakat Waihatu hidup dua komunitas Islam dan Kristen, dan saling bergandeng tangan serta menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Atas kerja sama yang ada, membuat Desa Waihatu dan sekitarnya aman, tentram serta damai,” pungkasnya.

Sementara itu, dengan dilaksanakan event Kirab Budaya dalam rangka HUT Desa Waihatu ini, diharapkan pengunjung akan membeli sayuran maupun buah-buahan yang ditanam petani Waihatu sebagai buah tangan atau oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Menurut Kabid Destinasi Dinas Pariwisata SBB, Yusnita Tiakoly dengan dilaksanakannya event Kirab budaya di Desa Waihatu ini, menjadikan  peluang kawasan agrowisata Kabupaten SBB sebagai objek wisata baru dimana disana juga dapat sebagai wahana pembelajaran maupun ruang terbuka hijau yang menjadi paru-paru alami bagi pengunjung di Desa  Agrowisata di Kabupaten SBB .

“Dorongan ini tak lain agar adanya komitmen masyarakat dan pemerintah desa Waihatu untuk dapat menegaskan desa mereka menjadi salah satu Desa Agrowisata di Kabupaten SBB, sehingga menjadi  daya tarik sebagai edukasi bagi kalangan pelajar dan masyarakat dalam mengenal berbagai pangan dan komoditas yang tersedia,” terang Yusnita. (S-08)