AMBON, Siwalimanews – Keinginan masyarakat di Pulau Leti dan Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya untuk mendapatkan dermaga feri yang representatif ternyata harus gagal dirasakan.

Pasalnya, sampai dengan saat ini lahan yang nantinya digunakan untuk pembangunan fasilitas pendukung perhubungan antar pulau tersebut masih menemui permasalahan.

Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kabupaten Maluku Barat Daya, Anos Yeremias kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang, Kamis (10/2) mengatakan, persoalan lahan tersebut terletak masih ada klaim dari pemilik lahan yang belum terselesaikan.

Dengan adanya permasalahan lahan yang belum tuntas ini maka Yeremias meminta agar semua pihak yang bertanggungjawab menangguhkan pembangunan dermaga feri tersebut hingga permasalahan lahan dituntaskan.

“Karena ada masalah lahan makanya saya minta proyek dermaga Ferry Moa, ditangguh­kan dulu, “ ujar Yermias, di DPRD Maluku, Rabu (9/2).

Baca Juga: DPRD Maluku Resmi Bentuk Pansus Pengungsi Pelauw

Dikatakan, pihaknya tidak menghambat pembangunan dermaga namun masalah lahan harus diselesaikan terlebih dahulu agar kedepannya tidak terjadi permasalahan yang lebih besar lagi, sebab pembangunan ini diperuntukkan bagi kepenti­ngan masyarakat. “Yang pasti kita menunggu dulu, sebab kalau dipaksakan maka ditakutkan akan bermasalah kedepan,” tegasnya.

Politisi Golkar ini pun berharap pemerintah daerah setempat dapat menyelesaikan permasalah lahan itu, sehingga proses pembangunan dapat dilanjutkan. (S-20)