Demi Malteng, Sahubawa Buat Sejumlah Terobosan
Pasca dilantik Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa langsung Marathon menunjukan kinerja, komitmen dan tanggung jawab sebagai pemimpin bumi Pamahanu-Nusa.
Rakib dilantik menjadi penjabat Bupati Malteng berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 100.2.1.3-3683 Tahun 2023 tertanggal 5 September 2023.
Dirinya menggantikan pejabat bupati sebelumnya Muhamat Marasabessy yang masa tugasnya telah berakhir.
Sebagai langkah awal untuk memajukan Maluku Tengah, dirinya menggagas kerja sama dengan lembaga Kejaksaan Negeri Ambon lewat penandatanganan MoU pada Rabu (13/9).
Bagi Sahubawa langkah ini adalah upaya untuk mewujudkan kesamaan pandang Pemkab Malteng dan Kejari Ambon terhadap penyelesaian masalah perdata dan tata usaha negara.
Baca Juga: Sahubawa Harap Peran Pers Bangun Daerah“Tentu muaranya akan berakhir pada penyelesaian masalah hukum dapat dilakukan dengan tepat juga cepat,” katanya.
Usai menggelar penandatangan MoU dengan Kajari Ambon, Andryansah, dirinya langsung mengambil terobosan untuk menjaga inflasi di Malteng sekaligus upaya menopang kebutuhan pangan Kota Ambon.
Bagaimana tidak Kabupaten Malteng dan Kota Masohi dicanangkan menjadi kota inflasi mengikuti Tual dan Kota Ambon.
Upaya itu kemudian terealisasi dengan terobosan pencanangan penanaman Kedelai di atas lahan dengan luas 1000 hektar yang dipimpin langsung oleh penjabat Rakib Sahubawa, Kamis (14/9).
Pada Jumat 15 September, penjabat bupati pun menggalang dukungan insan pers di Malteng.
Seluruh wartawan Malteng di bawah komando Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malteng pun bersua di salah satu cafe di Kota Masohi.
Bagi Sahubawa Pers memiliki peranan strategis dalam mendukung upaya pemerintah membangun daerah. “Saya sadar sepenuhnya peran dan fungsi kawan kawan pers dan media sangat strategis. Karena saya mengajak rekan rekan wartawan untuk bersinergi membangun Malteng,” Tandasnya.
Memahami waktunya memimpin bumi Pamahanu-Nusa tidak banyak, Rakib terus memacu waktu bekerja bagi daerah.
Dayung bersambut, Rakib Sahubawa kemudian menjamu seluruh raja dan kepala sekolah di Kecamatan Salahutu. Hingga menggagas pertemuan dengan pimpinan TNI dan Polri untuk menangani dan mengintervensi penyelesaian konflik antar warga di Leihitu dan Pulau Haruku.
Pertemuan cepat dan yang melahirkan sejumlah arahan dan petunjuk itu dimulai dengan menemui Kepala Pemerintah Negeri. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Salahutu, Sabtu (16/9) itu dimanfaatkan secara efektif.
Instruksinya singkat padat dan jelas. Para raja diminta untuk mengarahkan perhatian menangani masalah kemiskinan ekstrim hingga masalah lingkungan.
Selain itu fokus untuk memberikan perhatiannya bagi anak yatim piatu, yatim dan piatu,ibu janda dan orang tua jompo diatas 70 tahun yang memiliki tanggung beban keluarga yang akan diberi perhatian khusus.
Sementara bagi guru Rakib meminta agar inovasi terus dilakukan dengan membangun kelompok kelompok belajar yang efektif.
Tentu targetnya bukan sembarang, ukurannya adalah pencapaian kualitas pendidikan. Bukan itu saja ia pun menjamin akan menjadi ulang insentif para kepala pemerintah negeri hingga pemerataan tenaga guru.
Kerja masih berlanjut, Sabtu (16/9) pagi, dirinya menemui Kepsek guru dan KPN di Salahutu, malamnya ia menggagas pertemuan terbatas dengan petinggi TNI polri di Ambon.
Langkah ini dilakukan untuk memberikan fokus pada penanganan penyelesaian konflik antar warga di Leihitu dan Pulau Haruku. Terhadap ini Penjabat Bupati menegaskan dampak terjadinya bentrok warga akan segera diatasi, hingga membentuk koalisi pemuda dari negeri negeri yang terlibat bentrok. Selain itu langkah lain dengan tetap bekerja sama dengan TNI Polri.
Operasi keamanan dengan menempatkan personel TNI dan Polri yang selanjutnya akan melakukan rekonsiliasi antar negeri negeri yang terlibat bentrok. Hal itu ditengarai akan mampu membangun kedamaian abadi antar Mereka.
Langkah terobosan tak kunjung berhenti, Senin (18/9) Sahubawa membuka ruang diskusi dengan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dan universitas di Baileo Soekarno Masohi hingga Selasa (19/9) melakukan sidak ke Pasar Binaya sebagai upaya untuk menangani masalah inflasi.
Menemukan fakta, harga barang yang kurang stabil, Sahubawa pun menginstruksi jajarannya segera memberikan perhatian cepat dengan melakukan operasi pasar. (S-17)
Tinggalkan Balasan