SAUMLAKI, Siwalimanews – Desa keliobar, Kecamatan Tanim­bar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar terendam banjir akibat ting­ginya curah hujan hampir seminggu lamanya dengan ketinggian air mencapai 30-50 Cm

Hal itupun membuat aktivitas masyarakat me­ng­alami dampak yang sangat serius, mengingat banyak balita dan orang tua yang sudah lanjut usia yang bisa saja terjadinya wabah penyakit dalam bentuk apapun dan mu­sibah lain akibat banjir tersebut.

Terhadap hal itu mas­yarakat meminta agar ada penanganan khusus dan perhatian serius dari berbagai pihak, teristi­mewa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Kepada Siwalima, Kamis (11/5) Ketua Himpunan Mahasiswa Pe­mu­da Lelemuku (HIMAPEL) Saum­laki-Ambon Nikolas Saulahirwan, meminta Pemda setempat untuk mengambil langkah bantu warga Keliobar. “Saya yakin sekali bahwa Pem­kab Kepulauan Tanimbar sangat paham apa yang harus mereka la­ku­kan dari sisi penanganan banjir yang ada di Desa Keliobar, meng­ingat sudah lima hari masyarakat keliobar terendam air sekitar 30-50 cm, dan ini sangat berbahaya bagi balita dan orang tua yang sudah lanjut usia,” ungkap Sau­lahirwan

Kata dia, Pemerintah Kabupa­ten Kepulauan melalui BPBD segera mengambil langkah antisipatif terhadap musibah, mengingat banjir ini bukan hal yang biasa namun sangat kronis dan riskan jika dibiarkan.

Baca Juga: Produktivitas Beras di Malteng Merosot

“Saya sangat berharap, Pemkab Kepulauan Tanimbar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah bisa bergerak cepat, tepat guna mencegah dan penanggulangan secepatnya, guna mengatasi persoalan banjir yang ada,” harapnya. (S-26)