JAKARTA, Siwalimanews – Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Yasin Payapo meraih penghargaan Bupati Peduli Olahraga dalam acara Golden Award malam anugerah Seksi Olahraga Wartawan Indonesia (SIWO) PWI 2020.

Acara di helat Rabu (16.12) di Hotel Fairmont Jalan Asia Afrika Nomor 8 Gelora Jakarta Pusat itu Bupati SBB langsung menerima penghargaan bergengsi tersebut. Bupati oleh PWI pusat dinilai sangat memperhatikan dan peduli mengembangkan olahraga di Kabupaten SBB.

Salah satunya cabang olahraga tinju, dimana Payapo kini tengah berupaya membangkitkan semangat cabang olahraga keras ini kepada pemuda dan pemudi di Kabupaten SBB dengan mendirikan sasana Lohiatala.

Menurutnya, sebagian besar petinju amatir yang membawa nama baik Maluku pada level nasional maupun internasional adalah pemuda dan pemudi Desa Lohiatala Kabupaten SBB.

“Olehnya itu nama Sasana Lohiatala sengaja dipakai untuk mengingatkan publik bahwa sebagian besar para petinju amatir itu ada di Desa Lohiatala. Memang kami berterima kasih kepada Pak Max Aponno selaku orang yang selama ini membina anak-anak kami dari Lohiatala melalui Sasana Nunusaku binaan pak Max. Dari pak Max Aponno inilah petinju-petunju amatir asal Lohiatala berjaya di level nasional seperti juara PON dan juara Sarung Tinju Emas maupun kejuaraan-kejuaraan internasional,” jelas Bupati kepada Siwalima usai menerima penghargaan.

Baca Juga: Malteng Jadi Kabupaten Terinovatif

Dikatakan, Pemkab SBB dalam melakukan pembinaan atlet olaraga itu lebih condong kepada cabang-cabang olahraga berperestasi seperti tinju. Selain itu  ada juga cabang-cabang olahraga lainnya.

Dengan terbentuknya  pengurus KONI SBB yang baru dilantik awal Desember 2020 ini, diharapkan nantinya kedepan Pemkab SBB akan semakin bergairah dalam memajukan olahraga di bumi Saka Mese Nusa itu.

“Kita akan bersinergi dengan KONI Maluku untuk sama-sama memajukan olahraga di SBB. Kan kepengurusan KONI SBB baru dilantik awal Desember, sehingga diharapkan hadirnya KONI SBB dapat mengakomodir seluruh kepentingan menyangkut olahraga di SBB,” pungkas Payapo.

Untuk diketahui, sebelumnya penghargaan yang sama tahun 2019 pernah diraih Bupati Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulisa, eks Gubernur Maluku Karel Ralahalu dan legenda tinju Wiem Gomies.

Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa meraih penghargaan Bupati Peduli Olahraga, Karel Ralahalu raih penghargaan tokoh penggerak olahraga dan Wiem Gomies meraih penghargaan Lifetime Achievement.

Usulan Sebelum Pengurus PWI Dibekukan

Nama Yasin Payapo Bupati SBB sudah diusulkan dengan beberapa kepala daerah lainnya di Maluku untuk berkompetisi meraih penghargaan Golden Award SIWO PWI jauh sebelum pengurus PWI Maluku dibekukan oleh PWI Pusat.

Menurut Ketua SIWO Maluku, Batje Warlauw yang kini jabatannya sudah dibekukan oleh Pengurus PWI Pusat, hajatan malam anugerah Golden Award SIWO PWI 2020 itu seharusnya digelar Maret 2020. Kepengurusan dibekukan Februari 2020, dimana penilaian terhadap Bupati SBB sudah selesai dilakukan panitia.

“Ya memang usulan Bupati SBB itu sebelum kepengurusan PWI dibekukan PWI pusat. Jadi kalau pak bupati terpilih itu karena dinilai layak. Lagi pula ini kan soal gelar kepedulian terhadap olahraga,” kata Warlauw

Sementara itu, menyinggung soal salah satu media online lokal yang melansir Bupati SBB dapat penghargaan SIWO tapi gagal urus olahraga, Warlauw menegaskan hal itu terlalu parsial.

Menurut Warlauw, penilaian salah satu pemuda asal SBB itu penilaian subjektif, sebab yang namanya peduli tidak bisa dihubungkan dengan semua objek. “Katakanlah, Bupati peduli barangkali terhadap cabang olahraga yang menurut beliau oh ini dapat  bernilai kedepan bagi Kabupaten SBB. Oh, ini ada potensi bagi pemuda dan pemudi di Kabupaten SBB semisal tinju. Jadi bagi saya penilaian dari Saman Amirudin Paty pemuda asal SBB itu haknya. Selaku Ketua SIWO Maluku waktu itu, saya ikut terlibat mengusulkan ke PWI pusat melalui SIWO pusat. Jadi saya kira kalau kita bicara olahraga harus objektif. Apalagi olahraga berprestasi,” pungkas Warlauw.

Sementara itu, Sekda Kabupaten SBB Mansyur Tuharea menolak menanggapi kritikan Saman Amirudin Patty, salah satu pemuda asal SBB tersebut. Tuharea menegaskan, kepengurusan KONI SBB yang baru dibentuk pada awal Desember 2020 itu akan segera disosialisasikan ke seluruh stakeholder. “KONI SBB berkomitmen setelah dilantik awal Desember kemarin itu, segera disosialisasikan dan kita akan membuat program-program nyata yang berhubungan dengan pengembangan olahraga di SBB,” ujarnya singkat sambil menutup telepon.(S-32)