PIRU, Siwalimanews – Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat menggelar lomba cipta menu jajanan kuliner. Lomba yang diikuti TP PKK para pelaku ekonomi kreatif di kabupten itu, digelar dalam rangka menyongsong HUT kabupaten ke-20.

Penjabat Bupati sbb Andi Chandra As’aduddin dalam sambutannya saat mmbuka lomba itu, Kamis (04/1) menjelaskan, menu kuliner yang merupakan khas SBB ditampilkan dalam lomba ini, sehingga dapat bersaing dengan daerah lain, seperti rujak Natsepa yang mendapat API aword.

Olehs ebab itu, harus diyakini bahwa, kuliner SBB memiliki potensi yang bisa mengangkat nama daerah ini, melalui pangan khas lokal daerah ini.

“Selaku pemda saya sampaikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata yang sudah menyelenggarakan lomba ini, sehingga membuat momen untuk kita ingat bersama, bahwa beberapa waktu yang lalu di tahun  2023 di Kota Ambon dilaksanakan Api Aword dan juaranya merupakan rujak natsepa. Atas jajanan kuliner rujak tersebut bisa membobol gelar penghargaan tertinggi kuliner daerah. Mereka bisa, kenapa kita di SBB tidak bisa,” ucap bupati

Bupati mengaku, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon dalam perlombaan kuliner, menjadi PR untuk dinas terkait, baik itu Dinas Pariwisata maupun Dinas Koperasi serta stakeholder lainnya, sehingga SBB bisa meraih Api Aword.

Baca Juga: Bawaslu Tertibkan Ratusan APK

Untuk itu, pemda melalui dinas terkait bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara melihat manajemen perusahaan yang dilaksanakan sepanjang pesisir pantai, salah satunya dengan dibangun tempat jualan rujak semua.

“Apabila kita sudah menemukan menu khas kita di SBB nantinya kita akan tampilkan untuk dipajang ditempat wisata permandian air putri, Pelabuhan Waipirit dan wisata lainnya yang ada di SBB. Kita harus punya keinginan yang kuat dalam melestarikan wisata kuliner makan khas SBB yang dapat dinikmati oleh pengunjung,” ucap bupat.

Jika nantinya para ekonomi kreatif ketemu menu khas SBB untuk ditampilkan dalam sebua acara atau event, maka harus dibanggakan. Untuk itu pemda khususnya dinas terkait, harus memiliki target untuk mengembangkan kuliner dalam meningkatkan perekonomian di masyarakat.

“Kita harus berani jual produk ekonomi kreatif khusunya makanan khas SBB, kita jual dimana marketnya, untuk itu, industri perdagangan ekonomi pariwisata harus menyajikannya kepada masyarakat, sehingga kalau ada yang datang kunjungan mereka akan membawa itu dan itu menjadi khas kita, sehingga para pengunjung tidak akan datang ke tempat lain,” tandas bupati.

Olehnya itu, bupati minta untuk memperkenalkan makanan lokal khas SBB serta harus bisa memberikan kontribusi kepada program-program nasional dan makanan lokal harus memberikan nilai untuk kontribusi ditingkat nasional, sebab target SBB di tahun 2024, dapat bersaing dengan kabupaten/kota lain yang ada di Maluku.

Untuk itu, diharapkan dengan momen lomba cipta menu jajanan kuliner ini mampu mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat, lebih khususnya para pelaku ekonomi kreatif untuk selalu meningkatkan prestasinya dan dapat memberi seni baru dalam menciptakan satu makanan khas yang bisa berani bertarung untuk merebut Api Aword.

” Lomba ini patut kita dorong sehingga dapat melahirkan satu produk unggulan jajanan kuliner yang akan kita siapkan guna mewakili SBB pada Api Aword tahun 2025 mendatang melalui kegiatan pariwisata Indonesia,” tegas bupati.(S-18)