AMBON, Siwalimanews – Koordinasi antara Walikota Ambon, Sekot mapun Kadis Lingkungan Hidup dan Persampahan untuk menyelesaikan penutupan TPA dan IPST Toisapu, terkesan amburadul.

Ini dibuktikan dimana sejak, Rabu (7/10) sore pemilik lahan IPST Enne Yosephine Kailuhu sudah memalang jalan masuk menuju ke lokasi TPA, namun tak ada niat baik dari pihak pemkot untuk mendekati pemilik lahan atau kuasa hukum untuk menyelesaikan persoalan hutang piutang antar mereka.

Kalaupun tidak, minimal ada pejabat di lingkup pemkot ini harus berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik guna menyelesaikan persoalan tersebut.

Akibat amburadulnya koordinasi tersebut, membuat belasan mobil truk sampah parkir berjejer di depan pintu masuk TPA dan IPST.

Baca Juga: Warga Tolak Ditilang, Petugas Tetap Adili

Pantauan Siwalimanews, Kamis (8/10), sejak pukul 07.40 Wit, satu per satu truk sampah mulai berdatangan untuk membuang sampah di TPA, namun mobil-mobil tersebut hanya bisa parkir di depan pintu masuk, karena jalan masuk TPA dipalang oleh pemilik lahan, Enne Yosephine Kailuhu.

Bahkan, disaat puluhan mobil sampah berjejer kebingungan dan tak tau mau berbuat apa dengan sampah-sampah yang mereka angkut, Kepala UPTD IPST, Iren Sohilait juga tak menunjukan batang hidungnya di kawasan itu.

Yang ada di lingkungan TPA dan IPST hanyalah puluhan pekerja, namun mereka hanya bisa berdiri di depan pintu masuk karena tidak ada aktivitas di lokasi tersebut.

Padahal, dalam sehari diperkirakan sekitar 40 mobil truk sampah yang mengangkut sampah yang diperkirakan perhari itu 160 ton yang harus dibuang ke TPA ini pun belum terhitung saat hari-hari besar.

“Dalam sehari itu ada sekitar 40 mobil truk yang mengangkut sampah kesini dan bervariasi ada yang dua kali tapi ada juga yang hanya satu kali,” ujar salah satu petugas pada IPST yang enggan namanya dipublikasikan. (S-16)