BTKL PP Ambon Sudah Periksa 1000 Sampel Swab
AMBON, Siwalimanews – Sejak 16 Maret sampai dengan saat ini Balai Teknis Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon, telah melakukan pemeriksaan terhadap 1000 sampel swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
“Dari 1000 sampel yang diperiksa dengan metode PCR ini, ada hasil yang negatif dan ada juga yang positif Covid-19,” ungkap Kepala BTKL PP Ambon, Budi Santoso dalam keterangan kepada wartawan di aual kantor BTKL-PP, Jumat (29/5) siang.
Dijelaskan, dari 1000 sampel swab itu, hasil PCR yang positif sampai hari ini berjumlah 201 dan yang lainnya negatif. Sementara sampel sisa yang masih dalam proses pemeriksaan berjumlah 90 sampel.
Dari jumlah sampel swab yang diperiksa BTKL-PP sampel terbanyak berasal dari Kota Ambon ketimbang kabupaten dan kota lainnya.
Alat yang digunakan untuk proses pemeriksaan sampel swab ini dapat membaca 30 sampel, sehingga dalam sehari pemeriksaan sampel dapat dilakukan satu sampai dua kali pemeriksaan.
Baca Juga: Lakalantas, Anggota DPRD SBT Dilarikan ke RSUD“Sekali baca PCR di alat itu 30 sampel. Kita bisa periksa sampel itu bisa satu sampai dua kali,” ujar Budi.
Namun demikian kata Budi, dari setiap pemeriksaan sampel itu, terkadang ada erornya, karena tidak muncul angka atau tidak terbaca, solusinya harus di mulai dari awal lagi proses pemeriksaan
“Kalau sudah begini butuh waktu lima jam lagi untuk proses dari awal sampai dengan proses pembacaan hasil lab dan dilaporkan,” ujarnya
Lebih lanjut Budi mengatakan, setelah melalui proses pemeriksaan dan hasilnya keluar, kemudian proses selanjutnya diserahkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Maluku maupun kabupaten dan kota yang mengirim sampel.
“Hasil yang disampaikan ke provinsi maupun kabupaten lengkap dengan identitas pasien dan penomorannya,” ucap Budi.
Sementara untuk jumlah tenaga analisis di BTKL PP Ambon saat ini tambah Budi, berjumlah 6 orang dan jumlah ini cukup untuk melakukan analisa terhadap sampel yang masuk. Semua tenaga analisa ini dibagi dalam tiga shift kerja.
“6 tenaga analisa yang kita punya saat ini cukup untuk lakukan uji sampel swab yang masuk, sebab pemeriksaan swab paling lama itu hanya 5 jam,” cetusnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan