AMBON, Siwalimanews – Pasca bencana alam banjir yang menghamtan sejumlah infra­struk­tur jalan dan jembatan di Provinsi Maluku terutama di Pulau Seram menjadi perhatian serius Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku.

BPJN berupaya membangun jem­batan darurat agar jalan lintas seram yang sempat terputus itu bisa berjalan normal lagi.

“Kita ada masih fokus penanga­nan di lapangan. Mohon doanya supay cuaca membaik sehingga pe­kerjaan bisa cepat selesai dilaksa­nakan. Katong tetap berupaya dalam waktu secepatnya lalu lintas bisa jalan lagi biar distribusi orang barang jasa bisa kembali normal,” PPK Satker BPJN Maluku, Wan Talaohu kepada Siwalima melalui pesan whatsappnya, Kamis (21/7).

Talaohu mengungkapkan, pihak­nya sementara melakukan penanga­nan darurat, ia juga meminta duku­ngan doa masyarakat agar cuaca membaik sehingga mempermudah pihaknya bekerja dan jalan bisa kembali normal.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Siwalima jalur lintas Se­ram Selatan kembali normal dimana BPJN sudah membangun jembatan darurat yang terputus di Dusun Aira, Negeri Soahuku, Kecamatan Ama­hai, Kabupaten Maluku Tengah.

Baca Juga: Tahun 2023, Pendapatan Daerah di Aru Diproyeksikan Turun

Pastikan

Komisi III DPRD Provinsi Maluku memastikan, penanganan darurat terhadap sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak diterjang bencana banjir dan tanah longsor, segera dilakukan.

Ketua Komisi III DPRD Maluku, Richard Rahakbauw mengaku, pihak­nya telah melakukan koordi­nasi penanganan darurat dengan BPJN Maluku, dan saat ini sumber daya BPJN telah diterjunkan di seluruh wilayah untuk melakukan pendataan kondisi kerusakan.

“BPJN saat ini tengah melakukan pendataan untuk membuat laporan ke pemerintah pusat, tetapi pena­nganan darurat tetap harus dilaku­kan,” kata  Rahakbauw kepada warta­wan, di Baileo Rakyat Karang Panjang, Kamis (21/9).

Komisi III kata Rahakbauw, akan memback up terhadap upaya BPJN Maluku meminta bantuan Kemen­terian PUPR guna melakukan pena­nganan infrastruktur yang rusak.

Langkah menemui Kementerian PUPR harus ditempuh, guna men­dapatkan anggarannya, mengingat APBD tidak mampu untuk meng­kaver semua kerugian yang ditim­bulkan dari bencana alam ini.

“Kita butuh data yang akurat ter­kait dengan kerusakan, dan lang­sung kita menghadap ke kemen­terian agar perbaikan kerusakan jalan dan jembatan ini dapat segera dituntaskan,” tandasnya.

Kapolres Harap

Sebelumnya, Kapolres Maluku Tengah, AKBP Dax Immanuelle Manuputty mengharapkan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Maluku dapat menyelesaikan pembangunan jembatan darurat, sehingga arus lalulintas pasca ambruknya jembatan Waimala dapat kembali berjalan normal.

Harapan ini disampaikan Kapolres saat meninjau jembatan Waimala di Negeri Sahulauw, Kecamatan Teluk Elpaputih, yang ambruk akibat dihantam banjir, Sabtu, (16/7) lalu.

“Kita berharap pihak Balai Jalan secepatnya menyelesaikan pekerjaan jembatan darurat, sehingga arus lalulintas dapat berjalan normal, dan masyarakat pun dapat beraktivitas seperti biasanya,” kata Kapolres.

Didampingi Kasat Lantas Iptu Maulidi Prawira dan Kasat Intel Iptu Dahmawan, Kapolres ingin memastikan kondisi lapangan serta upaya perbaikan yang dilakukan pihak terkait, guna memastikan kelancaran transportasi dan akomodasi masyarakat.

Jembatan Waimala merupakan salah satu urat nadi kelancaran transportasi massal yang menghubungkan tiga  kabupaten di Pulau Seram yaitu, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur.

Tak hanya mengunjungi Jembatan Waimala kapolres bersama rombongan juga meninjau pekerjaan jembatan darurat di Negeri Rutah Kecamatan Amahai..

Kapolres juga minta masyarakat tidak melakukan praktek pungli, dalam memanfaatkan situasi pasca bencana yang terjadi di Malteng saat ini.

“Saya harapkan kepada masya­rakat jangan lagi menggunakan praktek-praktek pungli untuk mencari keuntungan pribadi de­-ngan adanya pembuatan jembatan swadaya ini,” himbau kapolres.

Dia minta Pemerintah Kecamatan Teluk Elpaputih agar dapat membangun koordinasi yang intens dengan pihak yang berkompeten, sehingga pembangunan jembatan darurat dapat segera dilakukan.

Mengingat ruas trans seram di lokasi itu sangat vital dan perlu secepatnya mendapatkan respons penanganan. Personel Polres Malteng dan jajarannya yang mengamankan situasi baik di Aira Negeri Rutah hingga Jembatan Waimala diminta untik menjaga situasi kamtibmas di dua wilayah tersebut dapat terpelihara dengan baik.

Sementara itu, anggota DPRD Maluku Anos Yermias mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPJN dan sementara berada dilapangan

“Jembatan Aira sementara dipasangan jembatan beli,” ujar Anos saat dihubungi Siwalima dan dikroscek ke pihak balai. (S-20)