AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Mariritim Ambon menghimbau masyarakat Maluku untuk mewaspadai angin kencang disertai petir.

“Peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku 11-13 November,” jelas Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ambon, Wihelmina Paays dalam rilisnya yang diterima Siwalima Rabu, (11/11).

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 12 November diprediksi akan terjadi pada wilayah Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kota Tual, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

“Untuk 13 November akan terjadi pada Kabupaten SBT, SBB dan Kabupaten Maluku Tengah,” jelas Paays.

Paays mengatakan, untuk sirkulasi Sirklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat, Sumatera dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Brimob Maluku BKO Jakarta Anjangsana Korban Penembakan KKSB

“Untuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang di Samudera Hindia Barat Sumatera, di laut Jawa bagian Timur, di laut Arafura Timur Kepulauan Aru hingga laut Banda,” kata Paays.

Kondisi ini akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan disepanjang daerah konvergensi tersebut.

“Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Maluku,” katanya.

Untuk kondisi kelembapan udara lapisan atas (850mb dan 700mb) berkisar antara 40-100 persen .

Sementara untuk anomali suhu permukaan laut di perairan wilayah Maluku berkisar antara 02-15°C. Hal-Hal tersebut mengindikasikan adanya peluang pertumbuhan awan-awan hujan yang masih cukup aktif .

“Untuk cuaca Maluku pada umumnya cerah berawan dan hujan sedang,” pungkasnya. (Cr-5)