AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia secara serentak menggelar pertemuan tahunan yang digelar secara Virtual dari Jakarta, dan diikuti seluruh kantor perwakilan di Indonesia, Rabu (30/11).

Di Maluku sendiri, pertemuan itu berlangsung di Santika Hotel Ambon, dan dihadiri Penjabat Sekda Maluku Sadli Ie dan Penjabat Walikota Ambon Bodewin M Wattimena, Forkopimda serta perwakilan perbankan di Maluku.

Deputi BI Perwakilan Maluku Lukman Hakim mengatakan, kegiatan yang bertemakan Sinergi dan Inovasi memperkuat ketahanan dan kebangkitan menuju Indonesia Maju ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan BI dan ini merupakan puncak dari high level event BI.

“Dalam momen ini, BI akan sampaikan pandangannya mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan BI ke depan,” ujar Lukman dalam kegiatan itu.

Selain itu kata Lukman, BI juga akan menyampaikan arahan presiden mengenai kebijakan pemerintah, mengingat itu yang sangat dinanti oleh para pemangku kepentingan dan akan menjadi referensi, terutama bagi pelaku industri, investor dan kalangan dunia usaha dalam menentukan berbagai kebijakan maupun keputusan bisnis ke depan.

Baca Juga: Loppies Menghindar Soal Pajak Mobil Satpol PP

“Dinamika perekonomian nasional sepanjang 2022 terus menunjukkan perbaikan, meski disertai berbagai tantangan, perbaikan ekonomi domestik tidak terlepas dari respons sinergi kebijakan yang kuat antara pemerintah, BI dan otoritas terkait,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan nasional yang ditempuh untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan berbagai tantangan yang mengemuka telah mendorong optimisme bagi akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia.

Sementara itu Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Penjabat Sekda Sadali Ie mengatakan, kegiatan ini merupakan forum mengevaluasi tentang perkembangan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Maluku di sepanjang tahun 2022 serta prospek perekonomin di tahun 2023, yang mana pertumbuhan ekonomi Maluku saat ini, perlu didukung sinergi yang kuat dari semua pihak.

“Pertumbuhan ekonomi dan persoalan inflasi yang telah disampaikan oleh Deputi Perwakilan BI lanjut ada tiga hal yang perlu disampaikan, stabilitas keuangan daerah dipandang cukup baik dengan berangsur-angsur perbankkan terjaga seperti penyaluaran kredit koperasi, UMP tumbuh positif, rasio kredit macet yang terjaga, stabilitas itu didukung dengan program elektronifikasi yang semakin masif,” tuturnya.

Sementara terkait inflasi sendiri pihaknya berharap, sinergi dalam upaya pengendalian inflasi agar realisasi target realisasi dapat tercapai, baik di tingkat provinsi maupun sampai ke kabupaten/kota di Maluku.

“Pengembangan sektor industri juga dianggap penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, UMKM juga perlu meningkatkan tingkat nilai jual beli yang semakin tinggi. Dengan itu sehingga, optimalisasi anggaran 2 persen untuk pengendalian inflasi, dan harga barang yang stabil di Provinsi Maluku,” tandasnya. (S-25)