AMBON, Siwalimanews – Puluhan mahasiswa yang menamakan diri himpunan Mahasiswa Peduli Kampus (MPK) kembali melakukan demonstrasi menolak kebijakan kampus terkait dengan retribusi pedagang kantin Pujasera.

Kali ini pendemo dipimpin koordinator lapangan Arafa Rada yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura. Mereka menggelar aksi unjuk rasa mulai pukul 11.15 WIT di Jalan Ir. M. Putuhena Kecamatan Teluk Ambon, Kamis (27/2).

Pantauan Siwalima, pendemo berorasi di depan gerbang masuk dan keluar Pos 2 Universitas Pattimura. Pendemo berorasi saling bergantian, sayangnya aksi yang mereka lakukan tidak mendapat respon dari pihak kampus.

Mereka meminta kepada pihak kampus untuk tidak menzolimi aksi yang dilakukan karena membela kaum kecil. “Aspirasi kami ini untuk membela kaum kecil yaitu pedagang Pujasera, yang telah dizolimi oleh pihak universitas,” teriak Arafa.

Selain itu juga pendemo meminta kepada teman-teman mahasiswa untuk bergabung dengan aksi yang dilakukan. “Mari kawan-kawan mahasiwa, rapatkan barisan untuk memperjuangkan kebenaran dalam ketidakadilan ini. Dan mari kita duduki gedung-gedung birokrat universitas,” ajaknya.

Baca Juga: Prajurit Kodam XVI Pattimura Gelar Hanmars

Karena demo yang dilakukan dikawal oleh puluhan petugas security, para pendemo juga meminta agar aksi yang dilakukan tidak dihalangi.  “Bapak-bapak security, aksi kami pada hari ini merupakan aksi damai, untuk itu jagan bapak-bapak security menghalangi perjuangan kami ini,” teriak pendemo.

Bukan itu saja, pendemo bahkan meminta kepada pihak personel polisi untuk merekam dan mengambil video selama orasi berlangsung.  “Silakan merekam dan menyampaikan orasi tersebut kepada Rektor Unpatti. Kmai tidak takut kepada siapa pun. Kami minta pak Rektor hadir di sini,” teriak pendemo.

Lantaran aksi tidak ditanggapi, sekitar pukul 11.42 WIT, pendemo berjalan menuju gedung Pujasera sambil berorasi untuk mengajak para mahasiswa lainnya bergabung.

Tidak puas melakukan aksi di depang gedung Pujasera, pendemo kemudian menuju gedung registrasi Unpatti sambil berorasi hingga 12.35 WIT. Sempat terjadi adu mulut antara pegawai registrasi Unpatti,  Ny. Ince Tupan/Syaranamual dengan pendemo.

Kesal terhadap Ny. Ince, pendemo kemudian membakar ban bekas di depan gedung registrasi. Hingga pukul 14.35 WIT, pendemo akhirnya kembali ke gedung Pujasera sambil membawa keranda yang bertuliskan “Unpatti Darurat, RIP Demokrasi dan lain-lain. Sekitar pukul 16.00 WIT para pendemo baru membubarkan diri dengan tertib, dengan dikawal aparat  kepolisian. (S-39)