AMBON, Siwalimanews – Upaya pencarian Yosi Balubun, Korban perahu terbalik di sekitaran lokasi Wisata Pintu Kota masih dilakukan tim Sar gabungan yang melibatkan Basarnas Ambon, Polairud Polda Maluku, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Bakamla, Dive Guide Maluku serta Masyarakat setempat.

Dalam pencarian tim Sar gabungan membentuk tim penyelam untuk menyasar area bawah laut  di lokasi kejadian.

Kepala Basarnas Ambon, Muham­mad Arif Anwar menjelaskan dua regu dibentuk bentuk guna melaksanakan Operasi SAR. Regu pertama akan melakukan penyelaman disekitar lokasi tenggelam nya korban. Semen­tara regu kedua dengan menggunakan Rubber Boat Basarnas Ambon dan beberapa longboat masyarakat mela­kukan pencarian dari permukaan air.

“Di sekitar lokasi jatuhnya korban, tim melakukan Ops penyelaman dilakukan sebanyak Dua short penyelaman pada kedalaman 30 dan 25 meter, jarak pencarian sejauh 70 meter. Begitu juga dengan tim yang melakukan pencarian dari permukaan air sejauh -+ 5 NM,”ungkapnya.

Hingga sore hari pencarian belum membuahkan hasil. Tim SAR Gabu­ngan menghentikan sementara penca­rian dan akan dilanjutkan Selasa (4/3).

Baca Juga: Warga Pulau Sumbawa-Bajo Kini Nikmati Listrik 24 Jam

Sebelumnya diberitakan, satu unit perahu yang bermuatan 4 penumpang terbalik di tempat wisata pintu kota, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Sabtu (2/2).

Akibat dari kecelakaan laut tersebut 1 orang harus merenggang nyawa, sementara dua orang dilarikan ke RS untuk mendapat perawatan medis, sedangkan 1 penumpang lain dinyatakan hilang.

Korban meninggal yakni Doming­gus Pieter Diaz (54), korban luka Zeth Uniberua dan Stevi Hattu. Sedangkan korban yang hilang yakni  Jossi Balubun (42).

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, IPDA Jane Luhukay menjelaskan berdasarkan keterangan korban selamat  Stevi Hattu  sekitar pukul 19.00 Wit ia keluar dari rumah dengan maksud untuk menjemput ke 3 (Tiga) rekannya yang berlokasi di Daerah Karang panjang dengan tujuan untuk mancing di daerah Dusun Seri Negeri Nusaniwe Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.

Kecelakaan bermula ketika saksi bersama 4 rekannya menyewa perahu untuk pergi memancing. Tiba di spot mancing yang jaraknya cukup jauh dari daratan tiba tiba hal aneh terjadi. Dimana ke 4 korban yang hendak kembali tidak dapat mengarahkan perahu yang mereka tumpangi.

“Sekitar  pukul 02.00 wit dini hari para korban hendak  kembali ke daratan namun dalam perjalanan kembali perahu yang di gunakan tidak mau bergerak dari lokasi pancing meskipun sudah di dayung. Melihat hal tersebut mereka sepakat untuk kembali memancing, saat mata pancing diturunkan perahu yang di tumpangi langsung terbalik,”jelas Luhukay mengutip keterangan saksi korban.

Arus laut yang kuat membuat perahu yang mereka tumpangi sontak tenggelam ke dasar laut. Sementara para korban bergegas menyelamatkan diri dengan cara berensng ke tepian.

Hanya saja, jarak yang jauh dengan kondisi laut yang tidak bersahabat membuat para korban kesulitan.

Beruntung suara minta tolong para korban terdengar warga sekitar yang dengan sigap mengambil perahu dan menuju lokasi kejadian.

korban yang berhasil ditemukan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit. Namun setelah mendapat perawatan medis  Dominggus Pieter Diaz akhir­nya meninggal.

“Dalam kejadian ini korban Do­minggus Pieter Diaz meninggal, korban Zeth Uniberua dan Stevi Hattu dalam perawatan dan korban  Jossi Balubun (42) hingga kini belum ditemu­kan,”pungkasnya. (S-10)