AMBON, Siwalimanews – Dilaporkan mengalami masalah mesin, tim Basarnas menerjunkan tim operasi melakukan pencarian KMP Sinar Galesong di sekitar Perairan Manipa Kabupaten SBB. Kapal naas ini sendiri berlayar dari Pulau Manipa, dengan tujuan Kota Namlea.

Namun dalam perjalananan kapal terse­but mengalami trouble engine di sekitar Perairan Pulau Manipa, Minggu (11/10) sekitar pukul 13.00 WIT.

“Kita mendapat informasi dari salah satu warga Namlea atas nama Insun Moni kalau kapal naas itu mengalami mati mesin dalam perjalanan sehingga tim diterjun­kan untuk melakukan pencarian,” jelas Ke­­pala Basarnas Ambon, Djunaidi dalam rilis yang diterima Siwalima, Minggu (11/10).

Diperkirakan kapal naas tersebut me­ng­alami masalah mesin di sekitar lokasi kejadian 03°17’848″S – 127°20.878’E atau berjarak dari Pos SAR Namlea ke LKP 15.42 NM dan heading : 106,27 arah Tenggara dari Pos SAR Namlea.

“Kapal naas ini panjangnya 17 meter dan lebar 3 meter, berwarna biru putih de­ngan membawa dua orang yakni Hardianta (kapten) dan Dodo,” jelas Djunaidi.

Baca Juga: Memantik Lentera Harapan di Timur Indonesia Melalui TMMD

Setelah mendapat laporan, team Rescue Pos SAR Namlea beserta unsur potensi SAR menggunakan RIB milik Pos SAR Namlea bergerak menuju lokasi penca­rian.  “Sampai sekarang proses pencarian masih kita lakukan, dirinya berharap bisa menemukan kapal naas tersebut,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan TIM SAR juga berhasil menemukan Ridwan Rabrusun (43) nelayan asal Tual yang dilaporkan hilang kontak saat menggunakan longboat  dari Tual menuju fishing ground di sekitar perairan Pulau Tayando Kabupaten Malra, Kamis (27/8) akhirnya ditemukan oleh Tim SAR ga­bungan dalam keadaan selamat.

Informasi yang diperoleh Pos SAR Tual dari Ibu Jamina Rahajaan Warga Desa Fiditan  Kota Tual yang adalah keluarga korban pada Jumat (28/8) sekitar pukul 10.30 WIT. Dalam laporan itu dijelaskan bahwa longboat yang dibawah korban dari Tual dengan tujuan fishing ground sejak Kamis (27/8) mengalami lost contact.

“Setelah kita terima laporan tim rescue gabungan langsung bergerak melakukan pencarian dan menuju ke lokasi sekitar fishing ground. Korban ditemukan pada koordinat 5°34.0743 S–132°43.0093 E dalam keadaan selamat bersama long boatnya,” jelas Kepala Kantor SAR Ambon Djunaidi dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima, Jumat (28/8).

Dijelaskan, korban saat ditemukan, sementara terapung-apung di perairan Tayando akibat mesin long boatnya mati. Korban kemudian dibawah ke atas KN Bharata, sambil tim rescue mencoba memperbaiki mesin long boatnya. (S-39)