Bank Maluku Malut Gelar RUPS Luar Biasa
AMBON, Siwalimanews – PT Bank Maluku Malut menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa dengan membahas lima agenda. Kegiatan tersebut dipusatkan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (4/8).
Lima agenda tersebut yaitu, satu, reposisi calon komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara. Dua, reposisi calon direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara
Tiga, rencana pembangunan gedung Kantor Pusat PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ahusen, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 102, seluas 1.505 M2.
Empat, rencana penjualan asset PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara yang terletak di Jalan Raya Darmo Nomor 51, Kelurahan Keputran, Kota Surabaya, sebagaimana diuraikan dalam sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 475, Kelurahan Keputran, Kota Surabaya, seluas 907 M2
Lima, pemenuhan modal inti bank sebesar Rp. 3.000.000.000. 000,- paling lambat tanggal 31 Desember 2024 sesuai POJK No. 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Baca Juga: Tim SAR Hentikan Pencarian WNA yang Jatuh ke LautKomisaris Utama Bank Maluku Malut, MAS Latuconsina menjelaskan, RUPS Luar Biasa Bank Maluku Malut membahas enam agenda penting.
“Ada lima agenda yang diusulkan oleh pengurus dan direksi yang pertama itu, reposisi komisaris. Kita kemarin itu kekurangan komisaris independen. Awalnya pada RUPS :tahun 2019 diusulkan Pak Hematang. Namun dalam RUPS LB ini pemegang saham tidak setuju dan ditolak, sehingga diusulkan yang baru yaitu, Ibu Ety Nirahua yang sekarang masih di Polda Maluku,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya memang membutuhkan orang yang mengetahui hukum, namun karena peserta RUPS menolak pengusulan awal, sehingga diusulkan komisaris independen yang baru, dan sudah disetujui RUPS LB.
Selanjutnya, kata Latuconsina, untuk reposisi direktur umum ada juga terjadi perubahan, dimana dua calon direktur umum yang diusulkan pada RUPS tahun 2019 ternyata mengundurkan diri, sehingga harus juga diusulkan yang baru.
“Karena dua calon direktur umum yang ditetapkan pada RPUS sebelumnya 2019 ternyata mengundurkan diri. Karena mengundurkan diri maka otomatis kita mencalonkan yang baru yaitu, Kepala Devisi Treasury dan Kepala Cabang Bank Maluku Masohi.
“RUS LB menerima mereka berdua sebagai calon direktur utama,” tuturnya.
Berikutnya, RUPS LB juga membahas rencana pembangunan Kantor Bank Maluku Malut yang baru di Jln Ahmad Yani dengan luasan 1000 meter persegi. Dalam RUPS peserta meminta agar, direksi dan pengurus menyiapkan rencana pembangunannya secara matang.
“Karena itu agenda ini untuk sementara dipending, sambil menunggu kesiapan dari direksi dan pengurus untuk diusulkan pada RUPS yang akan datang,” tuturnya.
Selain itu, kata Latuconsina, peserta RUPS LB juga membahas masalah penjualan tanah yang Surabaya.
“Kita setiap tahun harus bayar pajak dan lain-lain sebagainya dan pemeliharaan. Dan OJK mengisyaratkan tidak boleh ada pembukaan kantor cabang yang baru diluar wilayah DPD bersangkutan, cuma bisa buka di daerah Maluku Malut atau di daerah yang sudah terlanjur ada seperti di Jakarta,” ujarnya sembari menambahkan, peserta RUPS LB dan pemegang saham menerima rencana penjualan. (S-39)
Tinggalkan Balasan