NAMROLE, Siwalimanews – Akibat hujan deras yang melanda Desa Waefusi, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Kamis (16/7) subuh hingga siang hari mengakibatkan 123 rumah warga setempat terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Tak hanya ratusan rumah warga, satu gedung SD, TPQ dan Pustu di desa tersebut pun ikut terendam.

“Iya, banjir terjadi di Desa Waefusi sejak pukul 06.00 WIT dan barusan surut sore ini,” ungkap Kades Waefusi, Akli Solissa saat dihubungi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Kamis (16/7).

Menurut Akli, banjir tersebut terjadi akibat meluapnya kali Waetina yang berada tak jauh dari Desa Waefusi.

“Banjir setinggi pinggang ini terjadi karena meluapnya kali Waetina,” ucap Akli.
menurutnya, akibat banjir tersebut, akses masuk dan keluar Desa Waefusi agak terganggu, lantaran derasnya luapan air.

Baca Juga: Boboti Ranperda, DPRD Maluku Studi Banding

Namun demikian Akli mengaku, akibat banjir ini, ada sejumlah warga yang turut mengungsi ke kerabat mereka di desa tetangga.

“Mungkin ada yang ke Lektama di keluarga mereka, saya juga tak tahu sudah ada bantuan dari pemda atau belum,” ungkap Akli.

Sementara itu, Risman Wahab Solissa, warga Waefusi ditempat terpisah membenarkan terjadinya banjir di desanya.

“Iya banjir terjadi sekitar pukul 08.00 WIT setinggi di bawa pusar setelah sebelumnya air sudah tergenang sejak pukul 06.00 WIT,” tandas Risman.

Ia mengaku hingga pukul 15.00 WIT, genangan air telah surut dan hanya sebatas tumit.
“Baru surut saja tadi sekitar pukul 15.00 WIT, sekarang cuma setinggi tumit saja,” ucapnya.
Ia pun mengaku sekitar pukul 13.00 WIT, Dinas Sosial Kabupaten Bursel sudah datang membawa bantuan makanan dan minuman. Saat ini akses masuk keluar Desa Waefusi sudah bisa dilakukan karena air sudah surut.

“Sudah bisa lewat untuk masuk atau keluar Waefusi karena air di jalan masuk sudah surut dan hanya tinggal setinggi lutut di jalan masuk,” tuturnya.

Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa yang dihubungi melalui pesan singkat mengaku telah membentuk tim penanggulangan bencana Waefusi.
“Iya sudah di bentuk tim tugas penanggulangan bencana banjir Waefusi. Untuk penanganan banjir mau tidak mau masyarakat harus bersedia di evakuasi ke tempat yang sudah disiapkan baru disalurkan bantuan sosial lainnya,” kata Tagop.
Ia mengaku banjir yang terjadi karena curah hujan tahun ini cukup tinggi seperti Tahun 2010 lalu.

“Karena hujan di Bursel ini tak bisa diprediksi dan musim timur curah hujan sangat tinggi tahun ini sama dengan tahun 2010 yang saat itu banjir di Waefusi kemudian di bangun tanggul dan pelurusan sungai tahun 2011 untuk antisipasi banjir,” ucapnya.
Menurutnya, jika terjadi banjir lagi dan membahayakan warga setempat, maka langkah evakuasi warga akan dilakukan.

“Tidak ada jalan lain selain dievakuasi karena tanggul yang jebol di musim begini tidak mungkin dilakukan perbaikan,” tuturnya. (S-35)