AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluku mendorong Pulau Banda masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) di bidang pariwisata. Banda dinilai memiliki banyaknya potensi sehingga kedepan dipersiapkan menjadi pintu gerbang pariwisata di Maluku.

Sekda Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, usai melakukan video conference dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Selasa (14/7) menjelaskan, Pemprov Maluku telah mengusulkan pengembangan pariwisata di Pulau Banda ke Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

“Menjawab itu dilakukan rapat bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi melalui video conference dan kesimpulan tadi pemprov mengusulkan Banda masuk dalam PSN,” jelas Kasrul.

Untuk bisa mewujudkan Banda masuk PSN di tahun 2021 mendatang, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi pemerintah daerah yakni kriteria dasar, kriteria teknis dan kriteria operasionalnya.

“Kriteria dasarnya itu seperti kebutuhan infrastruktur bandara, minimal didarati pesawat Wings. Berarti kita sudah bisa prediksi kenaikan jumlah wisatawan. Kalau dalam satu tahun misalnya 21 ribu, efek multiplayernya efeknya kepada masyarakat itu seperti apa,” ujar Kasrul.

Baca Juga: Akses Transportasi di Leihitu Kembali Normal

Kasrul juga mengakui pengembangan pariwisata di Banda sendiri sudah diamanatkan dalam Rencana Induk Pariwisata Nasional (Ripnas), sebagai pusat beberapa pariwisata di Maluku dan beberapa daerah disekitarnya seperti Saparua, Hila, Kepulauan Kei dan Saumlaki.

“Pusatnya di Banda. Jadi yang paling penting sekali sebelum jadi PSN itu maka bandara harus diperbaiki. Setelah itu baru bicara soal dampak ekonominya,” ungkapnya.

Ditanya apakah rencana pengembangan Banda tidak bertabrakan dengan penetapan Banda sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, ia mengaku berdasarkan kajian pemprov, lebih cenderung ke PSN.

“Ada KEK, Otorita dan PSN, dengan melihat KEK punya kriteria dan otorita, kita lebih cenderung ke PSN,” jelasnya.

Kelanjutan dari rapat bersama  Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu kemudian Pemprov Maluku diberikan waktu 14 hari untuk mempersiapkan berbagai hal sebelum di paparkan ke pemerintah pusat. “Nantinya, pada 4 Agustus akan dibahas lagi bersama pempus,” ujarnya.

Menurutnya, 2021 sudah bisa terealisasi karena di RPJMN 2109-2024 itu disebutkan Maluku dikembangkan dengan industri perikanan dan kelautan serta pariwisata dan hilirisasi sumber daya alam.

“Jadi pariwisata sudah menjadi salah satu prioritas pembangunan Maluku,” katanya.

Olehnya Pemprov Maluku berharap pempus akan mendukung rencana besar Pemda Maluku.

“Dengan pilihan kita yang sedikit dan keunggulan kita di Banda, kita inginkan keberpihakan dari pemerintah pusat untuk mendukung Banda sebagai Destinasi Pariwisata Nasional,” tegasnya.

Bupati Malteng Dukung

Bupati Maluku Tengah (Malteng) Tuasikal Abua mendukung langkah Pemprov Maluku mengusulkan Banda jadi proyek strategi nasional. Untuk menuju ke arah itu, Tuasikal dalam melakukan video conference dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi bersama Pemprov Maluku, Selasa (14/7) meminta pemerintah pusat membangun bandara baru di Pulau Banda guna mendukung upaya pengembangan kawasan pariwisata Banda menjadi proyek nasional.

Kepada wartawan usai kegiatan tersebut, Tuasikal menegaskan, Pemerintah Kabupaten Malteng mendukung penuh upaya Pemprov Maluku mengusulkan kawasan Banda untuk dikembangkan menjadi wilayah kawasan pengembangan pariwisata Nasional. Olehnya Pemerintah Kabupaten mengusulkan pembangunan bandar udara internasional baru di wilayah tersebut.

“Banda memang memiliki bandara namun hanya dapat melayani pesawat kecil jenis poker. Padahal kawasan pariwisata Banda saat ini sudah mendunia dan kunjungan wisatawan Manca Negara terus meningkat setiap tahunnya. Hanya saja mereka mengeluhkan moda transportasi yang kurang memadai salah satunya transportasi udara. Olehnya salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam rangka pengembangan kawasan pariwisata Banda adalah dengan membangun bandar udara baru yang lebih memadai dan bisa mengoperasikan jenis pesawat boeing,” jelas Tuasikal.

Dikatakan kawasan pariwisata Banda sangat layak untuk kembangkan menjadi salah satu pusat pariwisata andalan Indonesia selain Bali. “Saya kira destinasi wisata Banda tidak kalah dengan destinasi wisata pulau Bali. Di Banda kita bisa menemukan destinasi wisata sejarah dengan daya tarik wisata alam dan wisata bawah laut yang menjanjikan,” ujar Tuasikal. (S-36/S-39)