NAMLEA, Siwalimanews –  Dua anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kabupaten Buru terpanggil untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Waemorat, Kec Batabual dan di Desa Batlale, Kecamatan Airbuaya.

Babinsa Desa Waemorat, Serda Ade Wahyu yang merupakan anggota Koramil 1506-01 Namlea, kepada wartawan menjelaskan, anak-anak usia dini yang masih berada dalam usia emas akan sangat mudah menangkap dan mempraktekkan suatu hal.

“Oleh karena itu, wajib bagi kita selaku orang tua untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian anak,” ungkap Serda Ade Wahyu, di Namlea, Sabtu (28/1).

Namun menurutnya, nilai-nilai Pancasila ini, tentu saja bukan diperkenalkan secara teoritis, melainkan, anak-anak bisa mulai mengenal Pancasila melalui aktivitas sehari-hari.

Karena itu, saat memberikan pelajaran tentang Pancasila kepada para siswa-siswi SDN 2 Buru di walang belajar Desa Waemorat, Jumat pagi, ia lebih banyak mencontohkan beberapa aktivitas yang menjadi modal awal untuk mengenalkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada anak-anak.

Baca Juga: Bupati Tinjau Lokasi Bentrok Ori-Kariuw

“Salah satu contoh mengamalkan nilai Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, cara termudah mengenalkan anak dengan agama dan Tuhan YME,  adalah dengan mengajaknya beribadah bersama di tempat ibadah sesuai agama masing-masing,” ucap Serda Ade.

Serda Ade juga memberikan motivasi kepada para siswa SDN 2 Buru agar tetap rajin belajar dengan membagikan buku dan alat tulis.

Sementara di walang belajar Desa Batlale, Kecamatan Airbuaya,  Serda Tasim Alu anggota Koramil 1506-03 Airbuaya, juga mengajari anak-anak mata pelajaran matematika dan nilai-nilai Pancasila.

Siswa-siswi SD di Batlale ini, dengan saksama mengikuti mata pelajaran itu hingga selesai.

Pasiter Kodim 1506 Namlea, Kapten Inf A Haris Tumenggung dihubungi terpisah menjelaskan, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia.

Tidak hanya sekadar dibaca dan sekadar tahu saja, tapi Pancasila perlu juga diterapkan di kehidupan sehari-hari, termasuk bagi para siswa dan siswi SD.

“Belajar Pancasila tentu memiliki indikatornya, salah satunya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai kepercayaan masing-masing,” ujar Pasiters.

Anak kata Pasiter, perlu diajarkan nilai Pancasila tentang kemandirian, sehingga mereka akan mampu menghadapi situasi dan juga masalahnya.

Selain itu, nilai Pancasila yang perlu diajarkan pada anak adalah, perlu diajarkan bernalar kritis. Hal ini sangat penting untuk mengasah pemikirannya dalam melihat situasi sosial.

Anak juga perlu diajarkan bergotong royong. Tentunya, dengan mengajarkan anak bergotong royong, maka anak dapat membantu orang lain saat sedang mengalami kesulitan.

“Gotong royong sangat penting, mulai dari membantu teman atau masyarakat lain baik dari sekolah dan di rumah. Ini merupakan ciri karakter bangsa kita, maka dari itu perlu dipertahankan,” tuturnya.

Selain itu tambah Pasiter, anak juga perlu diajarkan berkebinekaan global, sebab ajaran ini penting.

“Ajaran ini penting, sebab kita hidup ditengah keberagaman. Mulai dari suku, latar belakang, dan juga agama,” jelas Pasiter. (S-31)