AMBON, Siwalimanews – Sejumlah aset daerah milik Pemerintah Provinsi bernilai miliar rupiah terbengkalai, padahal aset-aset tersebut jika dikelola dengan baik, dapat menambah penda­patan asli daerah.

Sejumlah aset daerah yang kini terbengkalai se­perti, Mess Maluku dimana proses rehabilitas sudah em­pat tahun tak kunjung tuntas, berikutnya Gedung Baileo Siwalima, Kapal Si­walima maupun Pasar Higenis yang berlokasi di Tantui.

Terbengkalainya sejumlah aset daerah ini membuat Sekretaris Komisi I DPRD Maluku,

Michael Tasane menuding Pemprov tak mampu me­ngelola secara optimal aset-aset daerah tersebut.

“Daerah Maluku ini me­miliki aset yang sangat ba­nyak, tetapi faktanya gagal dikelola dengan baik oleh Pemprov. Ini yang kita sa­yangkan sebenarnya,” kesal Tasane saat diwawancarai Siwalima di Ambon, Rabu (9/8).

Baca Juga: Imigrasi Batalkan Paspor Dua Pekerja Migran

Menurutnya, aset bernilai miliaran rupiah yang gagal dikelola Pemprov seperti Mess Maluku, gedung Baileo Siwalima, kapal Siwalima dan pasar higienis Tantui selama beberapa tahun lalu sangat membantu peningkatan PAD.

Namun, aset yang dibangun dengan uang daerah ini dibiarkan hancur dan tidak terurus oleh pemprov Maluku.

Selain itu, dalam pembahasan LPJ Gubernur kemarin, Pemprov Maluku tidak memberikan penjelasan yang konkrit terkait dengan sejumlah aset yang tidak dikelola optimal.

Bahkan, keinginan Komisi I untuk mendapatkan penjelasan Pemprov berkaitan dengan sejauhmana penataan aset milik daerah ini tidak kunjung dibe­rikan, padahal telah dialokasikan 500 juta untuk penataan aset.

“Komisi I sampai saat ini masih terkendala dan belum mengetahui sejauhmana realisasi belanja penataan aset milik daerah, karena kita panggil pun mereka tidak datang,” jelasnya.

Tasane pun meminta Pemprov untuk belajar dari pengelola aset yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dimana salah satu faktor yang meningkatkan PAD DKI yaitu pengelolaan aset yang optimal.

“Pemprov ini coba belajar dari DKI, semua aset milik daerah dikelola dengan baik akibat PAD meningkat dan masyarakat merasakan itu,” pungkasnya.

Politisi Golkar Maluku ini pun berharap di beberapa bulan tersisa pemerintah Murad-Orno, Pemprov memiliki keprihatinan untuk kembali mengelola aset daerah agar tidak hancur.(S-20)