Anggaran Minim, Walikota Akui Maksimal Tangani HIV/AIDS
AMBON, Siwalimanews – Walaupun anggaran penanganan penyakit HIV/AIDS minim, namun Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, pihaknya telah maksimal menangani penyebaran penyakit tersebut.
Kata walikota, pemkot punya standar yang dilakukan dimana penanganan itu tidak melampaui kewenangan yang dimiliki pihak lain.
“Kami juga tidak punya daya jangkau sampai ke kewenangan instansi yang lain. Misalnya soal HIV, kami hanya memberikan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat supaya jangan melakukan seks bebas, seks sesama jenis. Jadi kita bekerja sama dengan LSM untuk memberikan sosialisasi, mengedukasi. Tapi terpulang kepada masyarakatnya, kalau masyarakatnya masih berperilaku seks bebas, Pemkot mau bikin apa,” ujar walikota kepada wartawan di Ambon, Selasa (12/9).
Dalam setiap kegiatan, lanjut walikota, menyampaikan pemkot tidak saja fokus pada pembangunan fisik semata, tetapi menyeimbangkan itu dengan meningkatkan kualitas intelektual, mental, karakter dan spiritualitas masyarakat. Hal itu diperlihatkan dengan dukungan Pemkot terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan. “Itu bagian dari kita dukungan kita untuk penanganan penyebaran HIV/AIDS,”ujarnya, kepada Wartawan, di Ambon, Selasa (12/9).
Demikian juga dengan penanganan narkoba, dimana Pemkot juga menggandeng sejumlah pihak seperti BNN, Granat, LAN dan lainnya.
Baca Juga: DPRD Kaget ada Pasien Ditolak Rumah Sakit“Kita bekerja sama buat desa bersinar bersih narkotika, bentuk kelompok-kelompok peduli narkoba, tapi kalau masyarakatnya tidak sadar, bandarnya tetap masuk bebas, lalu apa yang mau kita bikin. Jadi apa yang menjadi tanggungjawab kita, itu semua kita lakukan,”tandasnya.
Anggaran Minim
Sehubungan dengan semakin meningkatnya penularan HIV/AIDS di Kota Ambon dari tahun ke tahun, ini menunjukan lemahnya upaya pemberantasan yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan.
Ketua Komisi 1 DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu kepada wartawan di Baileo Rakyat, Belakang Soya, Selasa (12/9) mengatakan, dari pengeluhan Dinas Kesehatan Kota Ambon itu berkaitan dengan kurang anggaran untuk penanganan penyakit tersebut dan penyakit menular lainnya.
“Tapi kita positif thinking ke dinas saja, karena kemarin itu mereka menjalankan sistem jemput bola. Dan itu menunjukkan hal positif karena dari hasil pemeriksaan darah kemarin di beberapa lokasi, ditemukan ada yang positif tertular HIV/AIDS,”ujar Taihuttu.
Disinggung soal anggaran penanganan yang lebih dominan ke penanganan stunting ketimbang HIV/AIDS, Taihuttu menjelaskan prinsipnya menurut komisi semua memang harus dibereskan, karena komitmennya adalah membangun Ambon bukan hanya bangun badan, tetapi juga bangun jiwa, dan itu termasuk soal stunting dan penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan lainnya.
“Jangan hanya soal fisik infrastruktur. Jadi kita DPRD dorong berkaitan dengan anggaran. Dan kita sudah minta Pemkot dalam hal ini rapat dengan Sekkot dan keuangan, untuk tambah anggaran untuk Dinkes terkait program pencegahan dan pemberantasan. Ini soal kebijakan dan kita dorong dan dukung,” tandasnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan