AMBON, Siwalimanews – Kehadiran gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Ambon belakangan ini didominasi oleh anak dibawah umur, bahkan jumlah mereka  kian hari makin meningkat..

Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes mengatakan, terjadinya peningkatan gepeng ini dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anak-anak ini.

“Padahal usia seperti mereka ini harus belajar di rumah. Bukan berkeliaran menjadi gepeng. Artinya orang tua kurang peka terhadap anaknya,” tandas Pormes kepada wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Selasa (18/8)

Menurutnya, bertambahnya jumlah gepeng khususnya anak-anak ini umur mereka berkisar 9-12 tahun, bahkan mereka ini berkeliaran sampai larut malam dan tidur di lapak-lapak milik pedagang.

Persoalan ini terjadi, karena sikap acuh orang tua kepada anaknya, untuk itu hal ini harus menjadi perhatian Dinas Sosial kota, artinya, dinas ini harus secepatnya mendeteksi keberadaan para orang tua anak-anak ini.

Baca Juga: Abua: HUT RI ke-75 Beri Semangat Majukan Bangsa

“Deteksi tempat tinggal mereka (gepeng-red) lalu buat pendekatan dan berikan pembinaan ke orang tua mereka. Supaya orang tua bisa melarang untuk tidak lagi mengemis atau menjual koran di lampu-lampu merah,” tandasnya.

Ia berharap, pemerintah harus melihat masalah ini jika tidak, kemungkinan akan semakin banyak jumlah gepeng usia anak-anak di jalan Kota Ambon. (Mg-5)