AMBON, Siwalimanews – Kota Ambon kembali dipercaya menjadi salah satu pembicara di Deagu Global Forum 2023 yang berlangsung 9-11 November di Korea Selatan.

Sebelumnya di forum yang sama di tahun 2022, Kota Ambon juga ditunjuk sebagai salah satu pembicara.

Direktur Ambon Music Office Ambon Ronny Loppies, Senin (17/4) mengaku bakal menjadi salah satu pembicara di acara tersebut.

“Karena kita sukses memperkanalkan program sound of green kita kembali ditunjuk sebagai salah satu pembicara di Daegu Global Forum,” ujarnya.

Menurutnya kegiatan tahunan ini mengangkat tema ‘Climate Action and Roles of Unesco Creative Cities’, sebab menurutnya program lingkungan PBB, kota adalah kontibutor utama terhadap perubahan iklim, karena aktivitas perkotaan merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: KKT Usulkan 300 M Biayai Program

“Saat ini masyarakat dunia, lebih banyak mengkonsumsi sumber daya yang sudah melebihi kapasitas, sementara limbah dan polusi tubuh dan kesenjangan antara kaya dan miskin melebar,” ungkapnya.

Dalam event ini juga, sebagai kota kreatif Unesco, forum ingin belajar tentang proses adaptasi dan mitigasi perkotaan, metode untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan, teknik produk bersih.

Kemudian mempelajari tentang regulasi atau insentif, produksi berkelanjutan, plastik dan pengelolaan limbah makanan dan lainnya untuk mengatasi emisi karbon serta membangun stategi atau proyek untuk mencapai peralihan ke rendah karbon.

“Ujungnya bagaimana menuju masyarakat yang menyeimbangkan iklim,” terangnya.

Selain itu dalam kegiatan ini juga semua peserta kota Forum Global Daegu 2023, katanya dapat saling belajar antara satu sama lain agar dapat meningkatkan kesadaran tantang urgensi krisis iklim, penyebab utamanya, dampaknya yang menghancurkan saat ini.

Dirinya menandaskan, AMO dengan program inovasi SoG yang telah mendunia telah menjadi bagian penting untuk dipelajari oleh berbagai jaringan Unesco.

“SoG menjadi salah satu kekuatan program yang menjawab tantangan iklim sesuai kondisi Ambon. Ambon bisa menjadi penghela geografis kota-kota kreatif yang memperhatikan kondisi iklim dunia,” ujarnya. (S-25)