Air Pasang dan Gelombang Hantam Pemukiman Warga di Malteng
MASOHI, Siwalimanews – Air pasang disertai gelombang tinggi menghantam serta merendam puluhan rumah warga di pesisir Negeri Haruku, Kecamatan Pulau Haruku serta sejumlah negeri di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (2/3).
Kejadian yang dipicu cuaca buruk itu mengakibatkan puluhan rumah warga yang bermukim di pesisir pantai mengalami kerusakan.
Bencana yang menimpa sejumlah negeri di dua kecamatan itu, dibenarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tengah.
“Iya benar, kami telah mendapat laporan kejadian gelombang pasang dan angin kencang yang kini telah menimpa puluhan rumah di Leihitu dan Pulau Haruku,” ungkap Kepala BPBD Malteng Latief Key yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Rabu (3/3).
Saat ini kata Latief, BPBD Malteng sementara menyiapkan personel dan peralatan untuk turun ke lokasi kejadian di Negeri Haruku dan Negeri Wakal, Hitulama dan Hitumesing untuk melakukan pendataan kerusakan, akibat bencana ini.
Baca Juga: Berkas 6 Tersangka Penjual Senpi ke KKB Dilimpahkan ke Jaksa“Kita belum dapat data otentik soal bencana yang terjadi hari ini. Saat ini kita sedang siapkan peralatan serta personel untuk menuju lokasi kejadian bencana. Langkah ini kita ambil untuk lakukan pendataan kerusakan serta berikan bantuan tanggap darurat sementara bagi masyarakat,” tandasnya.
Ia berjanji, setelah tim turun ke lokasi, pihaknya akan merilis data kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut.
Pada kesmepatan itu, ia menghimbau masyarakat berhati hati dan untuk sementara menjauhi pesisir pantai, sebab kejadian seperti itu, dapat saja terjadi dengan tiba tiba.
“Situasi di Leihitu dilaporkan sudah aman. Sementara di Negeri Haruku dilaporkan belum sepenuhnya aman. Ada beberapa rumah yang masih terendam. Jadi kami himbau warga untuk sedapat mungkin jauhi pesisir pantai. Sebab kondisi alam seperti ini bisa saja berulang tanpa kita ketahui. Apalagi peringatan angin kencang dan gelombang tinggi masih terus dismapaikan BMKG sampai dengan saat ini,” himbaunya. (S-36)
Tinggalkan Balasan