AMBON, Siwalimanews – Pada periode bulan Agustus 2023, inflasi bulanan gabungan kota di Maluku kembali mengalami penurunan.

Kepala Perwakilan BI Maluku Rawindra Ardiansah mengatakan, inflasi bulanan gabungan kota di Provinsi Maluku sebesar -0,30 persen (mtm). Capaian tersebut kembali lebih rendah dibandingkan realisasi bulan Juli 2023 yang juga mengalami deflasi sebesar -0,09 persen (mtm).

Realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Mauku tersebut juga lebih rendah dibandingkan capaian nasional yang sebesar -0,02 persen (mtm), yang juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

“Secara spasial, penurunan tekanan harga gabungan kota di Provinsi Maluku didorong oleh deflasi yang juga terjadi di Kota Ambon sebesar -0,35 persen (mtm), atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Ardiansyah dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (8/9).

Secara tahunan kata Ardiansyah, pada bulan Agustus 2023 tekanan inflasi gabungan kota di Maluku mengalami penurunan. Inflasi tahunan tercatat sebesar 3,18% (yoy), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 4,23% (yoy) dan sekaligus lebih rendah dari tingkat inflasi nasional sebesar 3,27% (yoy).

Baca Juga: PT OGI Dicurigai Pekerjakan TKA

Tingkat inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku tersebut juga berada pada sasaran inflasi nasional tahun 2023 yang ditetapkan pada rentang 3,0+1% (yoy).

Namun jika dilihat tekanan inflasi pada dua bulan terakhir, juga merupakan peran sinergi dan koordinasi tim pengendalian inflasi daerah (TPID), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.

“Sehingga untuk menghadapi risiko kedepan, khususnya dari El Nino dan peningkatan permintaan pada HBKN akhir tahun, TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terus merumuskan berbagai strategi untuk meredam risiko tekanan inflasi kedepan, dimana salah satu kegiatan yang dilakukan pada bulan Agustus 2023, adalah gelar pangan murah dan operasi pasar secara rutin, HLM TPID Kota Tual dan Malra, mengikuti rakornas dan juga rapat monitoring dan evaluasi TPIP, dan kegiatan lain, guna mendukung capaian inflasi yang sesuai rentangnya pada 2023,” ujarnya.

Meski demikian, penurunan lebih dalam tertahan oleh peningkatan tekanan inflasi di Kota Tual, yang mengalami inflasi 0,41 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi.

Namun secara kelompok, tekanan harga yang menurun didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan juga kelompok transportasi, dimana pada bulan Agustus 2023 kemarin, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar -0,91 persen (mtm).

Penurunan inflasi kelompok tersebut bersumber dari sub kelompok komoditas tabama dan hortikultura, seperti beras, bawang merah dan cabai merah yang masing-masing mengalami deflasi -4,60 persen (mtm), -1,81 persen (mtm) dan -24,53 persen (mtm).

“Penurunan ini sejalan dengan kondisi cuaca yagn semakin membaik pada bulan Agustus 2023, sehingga mendukung produksi pangan di Maluku. Sedangkan pada komoditas beras, hal ini seiring dengan peningkatan supply ditengah panen, selain itu, deflasi beras juga terkonfirmasi oleh penurunan pertumbuhan harga GKG,” jelasnya.

Sementara pada kelompok transportasi tambah Ardiansyah, tercatat mengalami deflasi hingga -0,44 persen (mtm), dengan komoditas pendorong deflasi utama adalah komoditas angkutan udara. Hal ini sejalan dengan penurunan harga avtur di Maluku, dan juga penurunan permintaan pasca musim HBKN dan libur di Maluku.(S-25)