AMBON, Siwalimanews – Ratusan rumah di kawasan Mardika tepatnya di Lorong Tahu, Keluarahan Rijali, Kota Ambon, yang terjadi pada, Jumat (9/12) dini hari atau tepatnya pukul 04.00 WIT, menyebabkan ratusan rumah di kawasan RT 00/4/002 dan RT 002/001 pada kawasan itu ludes terbakar.

Kawasan padat penduduk ini ludes terbakar dengan cepat, lantaran kebanyakan rumah maupun kos-kosan di kawasan itu terbuat dari bahan kayu. Akibat kebakran ini, satu warga dilaporkan meninggal dunia serta puluhan sepeda motor milik warga juga ikut ludes terbakar.

Dalam peristiwa ini, mengakibatkan satu korban meninggal dunia atas nama Efer Masela (37), korban ini ditemukan meninggal di lantai II kamar kos milik H Halima di RT 001/002. Selain itu seorang warga lagi yakni Ical (28) mengalami luka bakar di tangan dan saat ini telah di bawa ke  RS Bhayangkara, Tantui, Ambon.

Menurut keterangan salah satu pedagang yang juga warga setempat La Juma (38), awalnya ia sementara berada di kios miliknya, kemudian ada warga yang keluar dari kos-kosan sambil berteriak ada kebakaran.

“Api berawal dari kamar kos milik salah satu warga bernama Ical, selanjutnya merembet dengan cepat ke kos-kosan yang lain,” tuturnya.

Baca Juga: 841 Jiwa Korban Kebakaran Berada di Tenda Pengungsian

Sekitar pukul 04.15 WIT, warga sekitar lokasi keluar untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya dengan memanfaatkan aliran air pada salah satu kali yang berdekatan dengan TKP, sambil menunggu mobil pemadam kebaran milik Pemkot Ambon, namun api sangat cepat merambet sehingga warga berhamburan lari menyelamatkan diri dan sebagian lagi bertahan untuk memadamkan api.

Nantinya sekitar pukul 04.50 WIT, Enam unit mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi untuk memadamkan api, namun api merembet dengan cepat, karena sebagian besar rumah maupun kos-kosan di kawasan itu terbuat dari bahan yang mudah terbakar (papan dan triplex).

Api baru dapat dijinakan sekitar pukul 07.40 WIT, setelah petusgas damkar dibantu warga serta aparat kepolisian dan TNI tanpa takut bercibaku dengan kobaran api. Walaupun, demikian hingga berita ini dipublikasikan, petugas damkar masih melakukan penyemprotan pada lokasi kebakaran, untuk memastikan dengan benar api telah pedam.

Sementara itu, salah satu anggota damkar yang enggan menyebutkan namanya menjelaskan, mereka mengalami kesulitan untuk memadamkan api dikarenakan akses menuju ke lokasi kejadian sangat sempit, selian itu sebagian besar rumah di kawasan ini juga terbuat dari bahan yang mudah terbakar, sehingga api dnegan cepat membesar.

“Kita alami kesulitan sampai ke lokasi titik api, sebab jalan sangats empit, apalagi rumah dikawasan ini banyak yang terbuat dari kayu dan trpklex sehingga api dengan cepoat membasar.

k hgAkibat dari kejadian tersebut, keruang lebih 150 unit rumah warga termasuk kos-kosan serta 50 unit sepeda motor ludes terbakar serta warga meninggal dan satu warga lainnya mengalami luka-luka. (S-25)