AMBON, Siwalimanews – Musda Golkar tiba-tiba dimundurkan dengan alasan yang tak masuk akal. Beredar rumor, RL naik pitam karena jagonya minim dukungan.

Musyawarah daerah Partai Golkar Kota Ambon, rencana­nya digelar Senin (31/8) kema­rin, mendadak batal. Padahal, persiapan ke arah itu sudah rampung seratus persen. Bahkan panitia sudah pula me­nyebar undangan kepada para tokoh, senior dan pemilik suara, untukd atang di Musda yang akan digelar di Marina Hotel, Jalan Yan Paays.

Bukan itu saja, beberapa agen­da pendukung, seperti we­b­i­nar yang menghadirkan Wakil Ketua Umum Gokar yang juga Wakil Ketua DPR Azis Samsuddin, sebagai pembicara utama, sudah pula dilaksanakan.

Namun dua hari menjelang pem­bu­kaan, beredar kabar Musda di­mun­durkan hingga Sabtu (5/9). Panitia penyele­nggara kebingu­ngan, karena jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan. Bahkan ba­nyak biaya sudah terlanjur dike­luarkan, termasuk untuk membayar hotel tempat penyelenggaraan.

Kepada Siwalima, ketua panitia Musda, Rico Maail mengaku, selu­ruh persiapan ke arah pelaksanaan sudah dilakukan jauh-jauh hari, na­mun karena mendadak ada perintah “dari atas”, pihaknya harus taat azas.

Baca Juga: KPU Bursel Gelar Rakor Persiapan Pendaftaran Balon

“Semua persiapan sudah matang, tinggal pelaksanaan saja. Cuma ka­rena ada penundaan, ya kita sesuai­kan saja,” kata dia saat dikonfirmasi ke­marin (31/8) melalui telepon seluler.

Lalu sebab apa Musda ditunda? Ternyata karena ada permintaan dari Richard Louhenapessy, sebagai Ketua Golkar Kota Ambon, kepada atasannya di Golkar Maluku, Ramly Umasugi.

Belakangan baru diketahui kalau permintaan RL itu disampaikan hanya lewat pesan whatsapp, bukan melalui surat sesuai mekanisme baku yang berlaku selama ini di Golkar. Anehnya, pesan singkat RL itu, dibalas secara formal oleh Umasugi, melalui surat resmi, bernomor: B-081/DPD/GOLKAR-MAL/VIII/2020. Surat itu diteken Umasugi bersama Wakil Sekretaris Golkar Maluku, Joga Papilaya.

Muluskan Jago

Belakangan beredar rumor, kalau penundaan Musda itu erat kaitannya dengan kepentingan RL. Walikota Ambon dua periode itu dikabarkan sudah mempersiapkan jagonya. Hanya saja, jagoan RL itu tak dilirik pemilik suara.

Kepada Siwalima, salah satu pemilik suara mengaku RL merekayasa penundaan Musda ini, agar memiliki waktu tambahan untuk memuluskan suksesinya.

Lalu siapa sebenarnya kandidat yang disiapkan RL? “Semua orang Golkar tahu, dia dukung Ely Toisuta,” kata sumber yang tak mau namanya ditulis. “Dia mau Ely yang jadi, tapi antua seng pung dukungan sesuai Juklak,” lanjut sumber itu.

Sumber itu menambahkan, RL jauh-jauh hari sudah mempersiapkan Ketua DPRD Kota Ambon itu untuk menggantikannya. RL bahkan yang menunjuk Zeth Pormes sebagai tim pemenangan Ely.

“Pak wali selalu bawa-bawa nama petinggi DPP par bikin taku katong untuk dukung ibu Elly. Tapi maaf, katong pung pilihan suada,” katanya dengan dialek Ambon kental.

Di era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar memasang ketentuan baru. Siapapun yang berkeinginan serius untuk memimpin partai itu di semua tingkatan, harus menyerahkan dukungan resmi dari pemilik suara, sebesar 30 persen.

Selain itu, setiap calon harus memenuhi 10 persyaratan utama yang diamanatkan dalam ADRT, serta Juklak-02/DPP/Golkar/II/2020, diantaranya telah aktif menjadi pengurus sekurang-kurangnya satu periode pada tingkatannya, dan atau satu tingkat di atasnya, dan atau satu tingkat di bawahnya.

Sumber tadi mengaku, hingga batas penyerahan dukungan, Ely hanya mampu menjunjukan dukungan dari dua organisasi pendiri Golkar, yaitu Kosgoro dan Soksi. “Keduanya belum memenuhi syarat seperti yang diatur dalam Juklak 02,” ujarnya.

Gagalkan Musda

Pasca ditundanya pelaksanaan Musda, beredar kabar di kalangan kader beringin kalau ada renca serius untuk menggagalkan agenda lima tahunan itu. Bahkan skenario ke arah itu sudah rapih disusun, agar Musda deadlock dan ditarik ke provinsi. “Nah itu siasatnya. Dengan begitu RL akan bersepakat dengan Ramly untuk memuluskan jagonya memimpin Golkar Kota Ambon,” terang sumber itu.

Namun isu itu dibantah Wakil Ketua Golkar Maluku, Subhan Pattimahuw. Menurutnya, tidak ada rekayasa maupun skenario untuk menggagalkan Musda. “Pada prinsipnya, tidak benar isu seperti itu,” ujarnya.

Dia lalu menambahkan, penundaan Musda itu murni atasa permintaan Ramly, yang menghendaki hadir dalam kegiatan dimaksud. “Itu keinginan pak ketua agar bisa menghadiri Musda,” kata Subhan.

Dia meminta Musda Ambon jangan disamakan dengan kondisi yang terjadi di beberapa kabupaten. “Itu berbeda sama sekali. Lagian siapa yang nanti terpilih itu adalah hak pemilik suara,” ujarnya.

Sayangnya Walikota Ambon yang disebut-sebut menginisiasi penundaan Musda, beberapa kali coba dikonfirmasi, tak merespons panggilan teleponnya. Hingga berita ini naik cetak, walikota tak juga menjawab panggilan telepon selulernya. (  )