AMBON, Siwalimanews – Komisi IV DPRD Maluku mengaku menemukan ada tindakan kekerasan fisik atau bullying di Sekolah Menengah Pertama (SMA) Negeri Siwalima milik Pemprov Maluku.

Kasus kekerasan yang dialami siswa kelas 11 jurusan IPS itu dilakukan oleh sejumlah siswa kelas 12 yang berujung tindakan penganiayaan.

Sampai saat belum ada tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah yang dikomandani Nasir Tidore maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Penjabat Kepala Dinas Insun Sangadji.

Selain kekerasan fisik, dalam on the spot yang dilakukan komisi IV kemarin juga ditemukan masalah lain seperti sampah dan buruknya sistem manajemen sekolah.

Kesal dengan situasi tersebut komisi berencana untuk meminta pertanggungjawaban dari Penjabat Kadis PK Maluku Insun Sangadji.

Baca Juga: Tak Bisa Daftar PPPK, Puluhan Guru Lapor DPRD

“Kita akan panggilan Penjabat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Insun Sangadji terkait dengan kondisi SMA Negeri Siwalima,” tegas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Rovik Afifudin kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Kamis (5/10).

Ia mengaku pemanggilan merupakan bentuk keseriusan komisi IV dalam melihat tata kelola pendidikan di SMA Negeri Siwalima.

Sejumlah persoalan yang ditemukan di SMA negeri siwalima menurutnya mestinya tidak boleh terjadi.

“Kita sudah agendakan panggil kepala dinas pendidikan pekan depan usai membahas APBD-Perubahan,” tegasnya.

Komisi IV juga akan meminta penjelasan soal asrama hingga kasus kekerasan yang dilakukan dilingkungan sekolah.

Kasus kekerasan yang terjadi di SMA Siwalima menurutnya akibat sistem manajemen pendidikan tidak berjalan baik.

Padahal SMA Negeri Siwalima merupakan sekolah yang mendapatkan kekhususan jika dibandingkan dengan sekolah SMA SMK lainnya.

“Ada pembiayaannya mendapatkan alokasi anggaran melalui APBD,” terangnya.

Untuk itu ia berharap Penjabat Kadis PK Insun Sangadji dapat menghadiri panggilan Komisi IV DPRD Maluku.

“Kami harap kadis memenuhi panggilan DPRD agar dapat melihat persoalan di SMA Siwa­-lima dan kedepan tidak terulang kembali,” ucapnya. (S-20)