92 Mitra Binaan Pertamina Peroleh Bantuan
AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR ) VIII telah menyalurkan bantuan selama masa pandemi Covid-19 kepada 92 mitra UMKM yang tersebar di wilayah Ternate, Halmahera Timur dan Kota Ambon.
“Penyaluran kepada UMKM yang telah berlangsung di Ternate dan Halmahera Timur dengan total penyaluran reguler sebesar Rp 1.770 miliar dengan jumlah mitra binaan sebanyak 27 UMKM sudah termasuk dengan 4 mitra binaan program pinky movement dengan total pencairan 230 juta dan Kota Ambon dengan total Rp 2.460 miliar untuk mitra binaan reguler sebanyak 38 UMKM dan 27 mitra binaan program pinky movement dengan pencairan 1.960 miliar,” jelas Manager Comunication, Relations and CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero) Edy Mangun.
Selain itu kata Mangun, akan bergabung lagi untuk wilayah Seram Bagian Barat, Masohi dan Kairatu yang berada di Wilayah MOR VIII. Program Kemitraan merupakan salah satu program kepedulian kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM yang ditugaskan kepada BUMN yang telah diatur dalam Permen BUMN PER-02/MBU/04/2020 tertanggal 2 April 2020 tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
Sejak tahun 1993 Pertamina telah menjalankan program kemitraan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Program tersebut berupa bantuan pinjaman permodalan dengan maksimal nilai pinjaman Rp 200 juta untuk setiap UMKM yang dinilai layak.
“Penyaluran di wilayah Papua untuk mengembangkan UMKM dengan harapan dapat membuka lapangan kerja baru di masa pandemi untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu juga dapat meringankan beban para UMKM dengan biaya administrasi yang rendah yakni 3%,” tuturnya
Baca Juga: BPH Migas Akui Maluku Minim Sub Penyalur BBMProgram ini merupakan bagian dari program pembiayaan dan pembinaan kepada UMKM yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.
“Fokus utama UMKM pinky movement yakni pelaku usaha yang menggunakan gas LPG sebagai sumber energi utama dalam proses pengolahan nilai tambah usahanya seperti usaha kuliner rumahan atau para pelaku UMKM pangkalan minyak tanah agar bertransformasi menuju pangkalan gas non subsidi,” tutupnya.(Cr-5)
Tinggalkan Balasan