AMBON, Siwalimanews – Diberinya kemudahan oleh Pemkot Ambon bagi masyarakat yang ingin keluar kota ini dengan tak perlu lagi mengurusi surat ijin keluar, maka sebanyak 900 orang meninggalkan Kota Ambon menuju ke sejumlah daerah di Indonesia dengan menumpangi KM Ngapulu milik PT Pelni, pada Jumat (21/8).

Manejer Operasional PT Pelni Ronny Munardi mengaku, selama pendemi Covid-19 melanda Indonesia terutama di Maluku, baru pertama kalinya KM Ngapulu mengakut penumpang sebanyak ini.

“Keberangkatan KM Ngapulu pada Jumat (21/8) dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon kita masih tetap perketat protokol kesehatan kepada semua pengguna jasa kami, sebab kita tak mau kecolongan,” tandas Munardi, kepada Siwalimanews di Ambon, kemarin.

Pasalnya, dari 900 penumpang yang berangkat dari Ambon ini kata Munardi, kebanyakan penumpang turun di pelabuhan Dobo dan Banda serta Papua dan Papua Barat.

Sementara untuk Pelabuhan Tual hingga saat ini belum bisa disinggahi oleh kapal ini, sebab pemerintah daerah setempat belum mengijinkan adanya aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.

Baca Juga: Disdik SBT Gelar Dzikir dan Doa Bersama

“Memang di pelabuhan Tual kapal belum dijinkan masuk, jadi kebanyakan penumpang yang berangkat ini turun di Dobo, Banda dan beberapa daerah di Papua Barat dan Papua. 900 orang yang berangkat hari ini, kemungkinan karena  Ambon tak lagi berlakukan ijin keluar,” tuturnya.

Keberangkatan KM Ngapulu dari Ambon dengan 900 penumpang ditambah dengan 600 penumpang lanjutan yang berada di atas kapal, maka total jumlah keseluruhan penumpang sebanyak 1500 orang. Jumlah ini merupakan yang terbanyak selama wabah pandemi Covid 19.

Sementara, untuk penumpang yang turun di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, dengan kapal ini, tidak teralu banyak, tidak sama seperti penumpang yang naik.

“Untuk pelabuhan Fak-fak sendiri hanya 14 orang saja, karena total penumpang dari Jakarta ke Fak-fak itu mencapi 80-100 orang. Sementara sesuai surat edaran bupati yang diijinkan hanya 70 orang saja dari Jakarta dengan menggunakan Ngapulu, dan itu berlaku hanya untuk yg miliki KTP Papua,” ucapnya.

Ia berharap, pandemi ini dapat berakhir secepatnya sehingga pelayarannya yang dilaksanakan oleh PT Pelni dapat berjalan dengan baik. (Mg-5).