59 Persen Orang Tua tak Ingin Sekolah Tetap Muka Dibuka
AMBON, Siwalimanews – Meski wacana sekolah tatap muka akan dibuka oleh Pemkot Ambon, setelah seluruh siswa telah menjalani vaksinasi. Namun, banyak orang tua siswa tak ingin proses itu berjalan.
Berdasarkan hasil riset PT Media Riset Strategi Bedah Nusantara terdapat 59,73 persen orang tua tak ingin sekolah tatap muka dibuka, sementara 40,27 persen menginginkan sekolah tatap muka dibuka. Survei ini, dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin eror 5 persen.
Direktur PT Media Riset Strategi Bedah Nusantara Steve Palyama mengaku, hasil riset ini merupakan olahan data yang dikeluarkan oleh pihaknya tentang preferensi publik dimasa pandemi Covid-19 pada 20-27 Agustus 2021, dengan mengambil sampel dari 500 responden.
“Dari hasil survey ini, kebanyakan para orang tua masih menginginkan anak-anak mereka melakukan proses belajar-mengajar secara daring,” ucapnya.
Menurutnya, alasan utama para orang tua tak ingin sekolah tatap muka dibuka adalah, munculnya klaster baru yang bisa saja terjadi, lantaran proses itu dilakukan. Sebab, aktivitas anak tidak dapat dikontrol secara menyeluruh oleh para guru, meski mereka telah divaksin.
Baca Juga: Alami Mati Mesin, Nelayan Tual Berhasil Dievakuasi“Bahkan persepsi publik pun menganggap faktanya bahwa, banyak orang yang divaksinpun masih berpotensi tertular, sehingga masih ada ketakutan. Selain juga prokes di sekolah bisa dipastikan berjalan maksimal,” ungkap Palyama kepada wartawan di Ambon, Sabtu (4/9).
Sedangkan 40,27 persen orang tua menginginkan agar sekolah tatap muka dibuka kata Palyama, lantaran mereka telah jenuh dengan proses belajar daring, sebab orang tua memiliki peran penting dalam membantu proses belajar anak.
Selain itu, belajar secara daring juga dianggap menurunkan tingkat pendidikan atau nalar anak bahkan anak tidak cerdas, sebab diselingi dengan bermain game dan sebagainya, yang menggangu serapan materi ajar dari guru.
“Ada juga karena dihadapkan dengan situasi tingginya biaya data internet setiap harinya atau minggu, ada yang tak miliki perangkat (Hp android, laptop) serta persepsi orang tua yang menilai bahwa pembentukan phsikologi anak akan terbentuk baik melalui sekolah formal,” rincinya. (S-52)
Tinggalkan Balasan