Ambon, Siwalimanews – 55 musisi asal Maluku yang memiliki dedikasi tinggi atas musik tanah air dan memiliki nama yang besar baik di kancah daerah, nasional, dan internasional, dibuatkan prasasti oleh Pemerintah Kota Ambon dan diresmikan pada perayaan HUT Ambon City of Music, Jumat (29/10).

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, mengatakan prasasti mini yang tersebar di Trotoar Lapangan Merdeka, Pattimura Park, hingga depan Kantor Gubernur Maluku, merupakan penghargaan bagi para musisi yang telah mengangangkat dan mengharumkan nama Maluku dan Kota Ambon di blantika musik.

“Penghargaan ini bagi para musisi kita yang telah mengangkat dan mengharumkan nama Maluku dan Kota Ambon, di belantika musik nasional dan internasional, diantaranya ada Ruth Sahanaya, Minggus Tahitoe, ada Nanaku, Masnait, dan masih banyak lagi,” kata Walikota, dalam opening speech 2nd Anniversary Ambon City Of Music.

Dijelaskan, pengakuan Ambon sebagai Kota Kreatif Berbasis Music oleh Unesco dua tahun lalu, telah memberikan justifikasi dan mengangkat nama Kota Ambon hingga sejajar dengan kota-kota maju lainnya baik di level nasional dan internasional, oleh sebab itu pemerintah dan masyarakat Kota Ambon, perlu memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi bagi para musisi.

“Jadi di sepanjang trotoar ada prasasti mini bagi para musisi yang telah memberikan kontribusi lewat karya-karya yang dihasilkan dan mengangkat nama kota Ambon,” tandasnya.

Baca Juga: Menparekraf akan Terus Kawal ACOM

Peresmian Prasasti mini, yang merupakan bagian dari Peringatan Dua Tahun Pengukuhan Ambon sebagai salah satu Kota Kreatif Berbasis Musik oleh UNESCO, turut diha­diri oleh musisi yang bersang­kutan juga para ahli waris. Kegiatan ini juga disisi dengan Festi­val Musik Rakyat pada beberapa titik lokasi di Kota Ambon.

Diapreasi

Pemkot yang telah memberi ruang bagi para musisi yang ada di kota ini, diberi apresiasi penuh oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Keatif, Sandiaga Uno.

“Saya memberi apresiasi bagi pemerintah dan seluruh masyarakat yang ternyata memberikan ruang luar biasa bagi musisi dan komunitas musik untuk berkontribusi dan ikut membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkapnya saat membuka kegiatan ferstival musik rakyat, untuk memperingati HUT ACOM ke-2 tahun, di pelataran Tribun Lapangan Merdeka Ambon, Jumat (29/10).

Diakuinya, Predikat Ambon City of Music yang diterima dari UNES­CO ini, memiliki nilai jual tinggi. Oleh sebab itu pihaknya akan terus mengawal perkem­bangan peme­-rintah kota guna mempertahankan predikat tersebut.

“Kemenparekraf mengawal bahwa UNESCO memberi predikat kepada Ambon sebagai satu-satunya kota di Asia Tenggara yang berkontribusi nyata untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pikiran kreatif dan inovatif di sektor musik,” janjinya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan salah satu penambah imun tubuh dalam masa Pandemi ini adalah menikmati musik. Oleh sebab itu, melalui festival musik yang dilaksanakan kemarin dirinya berharap masyarakat dapat terhibur. (S-52)