Beredar di Medsos Foto Murad & Elit PAN
AMBON, Siwalimanews – Pasca istrinya hengkang dari PDIP, di jagad maya beredar foto-foto kedekatan Murad dengan elit Partai Amanat Nasional.
Foto-foto yang memperlihatkan kedekatan Murad dengan Elit PAN beredar luas di grup percakapan WhatsApp.
Belum tahu pasti siapa yang lebih dahulu menyebarkan foto-foto tersebut dan apa motivasinya.
Dalam gambar terlihat Ketua PDIP Maluku itu sedang duduk dalam sebuah jamuan makan bersama, dengan elit PAN.
Baca Juga: Omong Besar Sang Komandan, Janji Dua Kursi Tinggal KenanganTerlihat Ketua PAN Zulkifli Hasan dan mantan Ketua PAN Hatta Rajasa, duduk semeja dan makan bersama Murad.
Ikut mendampingi Murad pada jamuan makan malam dengan elit PAN, Direktur Utama Maluku Energi, Musalam Latuconsina.
Belum diketahui pasti kapan foto ini diambil, tapi sumber Siwalima yang dekat semgan Murad menyebutkan, makan malam itu sengaja digelar untuk membicarakan kepindahan Widya Pratiwi, istri Murad ke PAN.
Menurut sumber tadi, makan malam bersama itu digelar akhir pekan kemarin, sebelum Murad balik ke Ambon.
Murad katanya memang sengaja bertemu dengan elit PAN untuk memastikan posisi yang nantinya ditempati Widya cs, aman di partai bergambar matahari terbit.
Pindah ke PAN
Jelang penetapan calon anggota legislatif, publik Maluku dihebohkan isu panas caleg pindah partai.
Sumber isunya tak lain adalah loncatnya Widya Pratiwi Murad, Wakil Ketua Bidang Politik PDIP Maluku, ke Partai Amanat Nasional.
Tentu saja hengkangnya istri Gubernur Maluku yang tiba-tiba ini jadi pembicaraan hangat di warung-warung kopi dan juga topik diskusi di berbagai platform media sosial.
Pasalnya kurun tiga tahun belakangan, Widya gencar melakukan sosialisasi dirinya sebagai salah satu bakal caleg dari PDIP, melalui berbagai media kampanye luar ruang.
Di berbagai sudut kota, terpampang gambar Widya yang menebar senyum dalam polesan warna merah berbagai versi, tentu saja dipadu dengan busana dan kebaya, serta kerudung serba merah, yang identik dengan PDIP.
Namun tiga hari belakangan, beredar kabar melalui pesan singkat kalau istri Murad itu pindah haluan ke PAN. Penyebabnya belum diketahui pasti, tapi berbagai sumber mengaitkan kepindahan itu dengan isu tidak diakomodirnya nama Widya di daftar bakal caleg PDIP.
Sebagai suami, Murad dikabarkan tersinggung mendengar nama istrinya hilang dari daftar bakal caleg.
“Beliau marah-marah di rumah dan memerintahkan loyalisnya untuk rame-rame keluar dari PDIP dan merapat ke PAN,” ujar sumber Siwalima yang dekat demgan Murad.
Lho koq bisa, bukankah Murad adalah Ketua PDIP Maluku?
Sumber itu mengatakan, penetapan nama caleg di PDIP, tak ada hubungannya dengan posisi seseorang di partai.
Kata sumber itu, penetapan seseorang pada nomor tertentu, adalah hak prerogatif Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDIP.
“Jadi aturan yang selama ini berlaku di PDIP, adalah apapun yang ditentukan oleh ketua umum, wajib diikuti dan ditaati seluruh kader partai. Kalau tak bisa menaati, maka sudah bisa dipastikan yang bersangkutan bukan kader partai,” ujarnya, Sabtu (15/4).
Beberapa elit PDIP Maluku, memilih menutup rapat kabar kepindahan Widya ke PAN. Sejumlah pengurus lyang coba dikonfirmasi, tak merespons pesan teks yang dikirim, mapun panggilan telepon selularnya.
Namun begitu, kepada Siwalima, Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM, Roberth Tutuhatunewa mengaku, sampai sekarang di internal PDIP Maluku, belum ada informasi yang pasti terhadap kepindahan Widya ke PAN Maluku.
Menurut dia, PDIP Maluku masih melihat pemberitaan atau publikasi medsos itu sebagai sebuah informasi yang belum pasti.
Tutuhatunewa memastikan, hingga Sabtu (15/4), belum ada surat pernyataan pengunduran diri dari Widya dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Bidang Politik PDIP Maluku, maupun sebagai bakal caleg yang sudah memdaftar.
Kalau pun ada, lanjut Tutuhatunewa, PDIP memiliki mekanisme organisasi yang secara jelas diatur dan akan ditindaklanjuti sampai ke DPP.
Hanya saja akademisi FISIP UKIM ini belum berani menegaskan sikap dan keputusan PDIP seperti apa, karena pernyataan resmi pengunduran diri Widya dari struktur organisasi PDIP belum diterima.
Tutuhatunewa mempersilahkan Widya hengkang ke PAN, karena prinsipnya PDIP memiliki kader yang cukup banyak dan dilatih secara berjenjang sehingga tidak tergantung pada satu dua orang.
“PDIP memiliki kader yang cukup banyak yang dilatih secara berjenjang, jadi tidak tergantung pada satu dua orang, karena PDIP punya sistim pengkaderan secara berjenjang dan menghasilkan kader yang cukup banyak,” tegasnya.
Jadi, tambah dia, jika ada kader PDIP yang mengambil sikap berbeda meninggalkan partai silahkan saja.
“Jadi kalaupun ada kader PDIP mengambil sikap berbeda dan meninggalkan partai silahkan saja, kami tidak pernah ragu-ragu untuk itu. Tetapi sampai dengan hari ini kami sendiri belum dapat kepastian pemindahan tersebut,” tuturnya.
Dibenarkan PAN
Terpisah, Ketua PAN Maluku, Wahid Laitupa, mengakui kalau kini Widya sudah diakomodir sebagai caleg PAN di DPR.
Kepastian ini diungkapkan langsung Laitupa kepada Siwalima, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/4. “Benar saudaraku,” tegas Laitupa singkat.
Penegasan bergabungnya istri Ketua PDIP Maluku, ke partai berlambang matahari terbit ini disampaikan Laitupa setelah sebelumnya PAN Maluku memilih bungkam terhadap semua informasi yang beredar di ruang publik.
Resmi Mundur
Widya secara resmi telah mengirimkan surat penunduran diri dari partai berlambang banteng kekar.
Dia menyatakan mundur sebagai bakal calon anggota legislatif, maupun dari kepengurusan partai. Terakhir, Widya dipercaya memegang jabatan Wakil Ketua Bidang Politik PDIP Maluku.
Surat pengunduran diri Widya, diterima oleh pangurua PDIP Maluku, Minggu (16/4).
Surat itu ditujukan kepada Ketua PDIP Maluku dan tembusannya disampaikan kepada Ketua Umum PDIP di Jakarta dan Ketua KPU Maluku di Ambon.
Duta Parenting Maluku itu tidak sendiri mengajukan pengunduran diri, tapi dia mengajak serta lima loyalis ke Partai Amanat Nasional.
Kelimanya adalah, Sharon Usmany, salah satu Wakil Ketua PDIP Maluku. Nita Bin Umar yang adalah istri Sekretaris Daerah Maluku Sadli Ie, Ketua PAC Nusaniwe, John Lawalata, Mustafa Kamal dan Ibrahim Ruhussa, caleg PDIP Maluku.
Lima loyalis ini dikabarkan masuk juga ke PAN mengikuti jejak Widya.
Informasi yang diperoleh Siwalima, Sharon Usmany sebelum hengkang ke PDIP Maluku, sebelumnya merupakan salah satu pengurus Partai Demokrat Maluku.
Sedangkan Nita Bin Umar sebelumnya berkecimpung lama di Partai Golkar. Begitu juga dengan Ibrahim Rohunussa sebelumnya menjadi pengurus di DPC Partai Gerindra Kabupaten Maluku Tengah. (S-20/S-05)
Tinggalkan Balasan