33 ASN Diswab, Kantor Bappeda Litbang Ditutup
AMBON, Siwilimanews – Sebanyak 33 orang staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Ambon, Jumat (13/11) menjalani swab test. Kantor tersebut sementara ditutup dari aktivitas.
Langkah tersebut dilakukan, karena Kabid Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Kota Ambon, Efesus Leonardo Kalvein Khouw (54) meninggal karena Covid.
Menurut Jubir Satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, proses swab test tersebut telah dilakukan pada Jumat (13/11) pekan lalu, sekaligus dilakukan sterilisasi ruang kerja. “Sudah dilakukan swab untuk seluruh pejabat dan staf Bappeda Litbang jumlah 33 orang dan sudah dilakukan disinfeksi ruangan,” jelas Adriansz kepada Siwalima, Jumat (13/11).
Sesuai instruksi Walikota Ambon, kata Adriaansz, seluruh Staf dilarang untuk melakukan aktivitas di kantor sampai dengan hasil swab diumumkan yang diperkirakan mencapai tiga hingga empat hari lamanya.
Pantauan Siwalima, Jumat (13/11) Kantor Bappeda Litbang yang terletak di lantai dua Balai Kota Ambon telah disterilkan.
Baca Juga: Pejabat Pemkot Meninggal Terpapar CovidProses penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan oleh dua orang pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon dan dipantau oleh Sekretaris Bappeda Litbang Ambon, Febby Maail.
“Kita dari BPBD semprot disinfektan sesuai arahan pak Walikota khusus di Kantor Bappeda Litbang saja. Dengan harapan bisa membunuh virus agar tidak menyebar ke orang lain dan semua bisa bekerja nyaman,” ungkap salah satu petugas penyemprotan.
Kantor Bappeda Ditutup
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Walikota memerintahkan untuk menutup sementara kantor Bappeda dan Litbang ditutup untuk proses sterilisasi.
Tak hanya itu, seluruh pegawai dan staf Bappeda harus melaksanakan swab test untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
“Semua pegawai Bappeda harus swab, dan sementara waktu seluruh pelayanan harus dilakukan dari rumah, sampai hasil swab keluar,” tandas walikota kepada wartawan di depan Balai Kota.
Dikatakan, swab test harus dilakukan untuk mendeteksi pegawai dan staf yang melakukan kontak erat dengan almarhum Kalvein Khouw.
“Demi memutus mata rantai penyebaran corona, maka kita harus lakukan hal ini. Kita juga kan tidak tahu, almarhum bersentuhan di kantor itu dengan siapa. Olehnya itu, semua harus diswab,” ujar walikota.
Setelah hasil swab seluruh pegawai Bappeda diumumkan, kata walikota, baru aktivitas kantor Bappeda dibuka lagi. “Mulai besok Jumat, hingga hasil tes swab dari seluruh pegawai dinas bersangkutan keluar,” tandasnya. (Cr-6)
Tinggalkan Balasan