AMBON, Siwalimanews – Dinas Kabupaten Maluku Te­ngah harus segera sikapi dengan mengambil langkah penang­ganan yang tepat dan cepat ter­hadap 27 tenaga kesehatan yang terpapar virus Covid-19.

Menurut anggota DPRD Maluku dapil Kabupaten Malteng, Andi Munaswir meminta pihak RSUD Saparua untuk melaku­kan tracking secara mandiri ter­hadap keluarga tenaga kese­hatan yang positif covid-19.

“Kita minta pihak Dinkes untuk melakukan tracking secara mandiri terhadap keluarga tenaga kesehatan yang positif Covid-19,” ungkap Munaswir saat di wawancara Siwalima melalui telepon selulernya, Rabu (7/7).

Menurutnya, RSUD Saparua merupakan Organisasi Perangkat Daerah otonom dan tidak berada dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, sehingga dapat mengambil tindakan tanpa harus menunggu koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

“RSUD Saparua itu kan OPD otonom tidak berada di bawah Dinas Kesehatan jadi dapat ambil tindakan tanpa menunggu koordinasi,” ujar Munaswir.

Baca Juga: Jumlah Terpapar di Kabupaten Aru Tembus 818 Kasus

Apalagi saat ini konsentrasi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sedang terarah pada berbagai persolan mulai dari vaksinasi hingga lonjakan kasus yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah.

Karena itu, pihak RSUD Saparua dapat berinisiatif untuk mengambil langkah melakukan tracking secara mandiri artinya semua orang yang merasa melakukan kontak langsung dengan 27 tenaga kesehatan yang terpapar untuk dapat melaporkan diri agar dilakukan rapid tes antigen

Dinkes Janji Tracking

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah Jenny Adijaya mengakui, sebanyak 27 orang Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum (RSU) Kecamatan Saparua positif Covid-19.

“Iya benar. Jadi setelah dilakukan tes swab pada Senin 5 Juli lalu hasil ditemukan sebanyak 27 Nakes RSU Saparua yang reaktif Covid-19”Tandas Adijaya.

Kadis mengklaim kondisi itu tidak menghambat pelayanan kesehatan masyarakat khususnya pelayanan rumah sakit.

“Tidak menganggu pelayanan rumah sakit tetap berjalan seperti biasanya. Hal ini sebab tenaga kita di RSU Saparua seluruhnya berjumlah 84 tenaga kesehatan. Jadi tetap jalan seperti biasanya

Menurutnya, pihaknya telah menginstruksikan rumah sakit RSU untuk menangani masalah itu sesuai protokol penanganan pasien Covid-19.

“Jadi mereka yang positif harus karantina mandiri. Minum obat, istirahat serta menjaga kontak dengan keluarga dan lingkungan lain. Kami berharap jumlah in tidak lagi mengalami peningkatan dari yang ada sekarang,” katanya.

Kadis menambahkan, tracking dari kasus 27 Nakes Rumah Sakit Saparua itu akan segera dilakukan. Olehnya Pemerintah Kabupaten belum bisa menjelaskan data pasti setelah 27 tenaga kesehatan itu reaktif.

“Jadi nanti kita lakukan tracking secepatnya. Intinya adalah proses itu tetap akan dilakukan dan yang terpenting adalah memastikan pela­yanan kesehatan di Rumah Saparua tidak terganggu dan tetap berjalan seperti biasa,” tuturnya. (S-36)