NAMLEA, SiwalimaNEWS – Satgas Covid-19 Kabupaten Buru melakukan tracking terhadap 20 orang yang melakukan perjalanan bersama dengan mahasiswa asal NTT yang kini dinyatakan positif Covid-19 dan diberi status pasien 15.

Satu rekan pasein asal NTT ini  yang duluan pulang ke Namlea, juga turut ditracking karena melakukan kontak langsung dengan si pasien.

Jubir Satgas Covid-19 Buru, Nani Rahim dalam keterangan persnya kepada wartawan Jumat (17/4) malam mengungkapkan, hasil PCR terhadap pasien asal NTT ini positif corona, karena itu statusnya naik menjadi pasein 01 di Buru, sementara ditingkat provinsi statusnya pasien 15.

“Kita mencatat sebanyak 21 orang teman dekat yang melakukan kontak langsung dengan pasein ini. Dari 21 orang ini,  20 orang diantaranya adalah pelaku perjalanan yang mana datang bersama-sama dengan si pasien ke Buru,” ungkap Nani.

Dijelaskan, mereka yang datang bersama-sama ke Buru dengan si pasien 15 ini, maka mereka dimasukkan dalam satu klaster dan satgas sudah memeriksa mereka pada tahap pertama.

Baca Juga: Gubernur Maluku Berlakukan PSBR

Dari 20 orang tersebut, dua orang terindikasi positif berdasarkan hasil rapid test. Kedua rekan pasien 15 ini sekarang sementara diisolasi dan dikarantinakan di penginapan Silta.

Tim satgas juga akan melakukan tracking terhadap rekan-rekannya yang lain, karena hasil wawancara dengan rekannya, bahwa pasein 15 ini sempat melakukan perjalanan di dua lokasi,  yakni di warung kopi depan Kampus Uniqbu dan di DPRD Buru.

“Di depan kampus sempat minum kopi dengan rekan-rekannya. Kemudian jalan ke kompleks Kantor DPRD. Setelah itu kami wawancara berapa temannya memang di kantor DPRD tidak ada interaksi dengan siapapun,” jelas Nani.

Namun di warung kopi depan Kampus Uniqbu, ungkap Nani pasein 15 ini sempat berinteraksi dengan dua rekannya di Namlea. Untuk itu dua temannya itu akan ditracking pula nanti.

Terhadap 20 rekannya yang kontak langsung dengan si pasein sejak dari Jakarta hingga tiba di Namlea itu 15 orang telah selesai masa karantina mandiri di Namlea. Namun lima orang lagi langsung ke kampung mereka.

“20 orang ini terpaksa dikarantina lagi setelah rekan mereka positif Covid-19. Mereka akan dikarantina lagi sampai 22 April terhitung sejak rekan mereka diambil rapid test pada tanggal 8 dan positif,’ ucapnya.

Menurutrnya, saat ini 20 orang ini sudah kembali ke kampung masing-masing, nah tim satgas sudah berkoordinasi dengan camat bersama polsek dan koramil, agar karantina dilakukan di desa dimana masahasiswa itu tinggal dan dijaga aparat keamanan dan harus diuji lagi dengan rapid test.

Terhadap rekan pasein yang satunya satgas juga mewajibkan oknum bersangkutan dikarantina.

“Dia minta dikarantina mandiri di kamar kostnya di Namlea,” ungkap Nani Rahim.

Saat ditanya, kemungkinan FN akan keluar dari kos untuk penuhi kebutuhannya, Nani menegaskan, akan ditempatkan aparat keamanan untuk mengawasinya. Satgas juga akan prnuhi kebutuhan makan minum selama karantina mandiri.(S-31)