18 Paramedis RS Tulehu Terpapar Corona
Pemkab Malteng Segera Tracking Warga Sekitar
AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 18 orang paramedis di RSUD dr Ishak Umarella Negeri Tu-lehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah positif terpapar Virus Corona.
Informasi yang dihimpun dari rumah sakit tersebut, jumlah 18 tenaga medis itu terdapat direktur dan sekretaris terinfaksi Virus Corona.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku juga memastikan setelah diambil hasil swab dari puluhan tenaga medis dan non medis di RSUD Ishak Umarella, ternyata 18 orang tenaga medis dinyatakan positif terpapar corona.
“Jadi kita baru terima hasil swab dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyalit (BTKL PP) Kelas II Ambon, bahwa 18 tenaga medis dan non medis di RSUD Ishak Umarella Tulehu terpapar,” tegas Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (11/6).
Lohy mengatakan, karena banyaknya perawat, tenaga administrasi dan tenaga non medis yang terpapar, Pemerintah Provinsi Maluku segera melakukan penutupan operasi pada rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Pembacok Dua Petani di Buru, Hasil Rapid Test Positif“Nanti ada langkah yang akan dilakukan oleh pemda terkait dengan sterilisasi RSUD dr. Ishac Umarella seperti yang kita berlakukan untuk RSUD M. Haulussy,” kata Lohy.
Meskipun sudah mengetahui 18 tenaga medis di rumah sakit itu terpapar corona virus, namun Lohy belum mau menyampaikan identitas mereka. Ia berjanji hari ini, Jumat (12/6), Gustu Provinsi akan menjelaskan secara detail ke media. “Hasil swab mereka baru keluar sore tadi (kemarin Red), sehingga besok (hari ini) kita akan umumkan identiras belasan tenaga medis itu,” ujarnya.
Saat ini tambah Lohy, para tenaga medis yang terpapar sudah diisolasi dan tetap menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Soal kapan waktu penutupan, Lohy mengaku Gustu akan informasikan kemudian.
“Yang pasti akan kita berlakukan sama dengan penutupan pelayanan umum di RSUD dr. M. Haulussy beberapa waktu lalu untuk disterilisasi,” tandasnya.
Koordinasi dengan Pemkab Malteng lanjut Lohy juga sudah dilakukan untuk membahas penutupan rumah sakit. Ketua Gustu Maluku, Kasrul Selang langsung melakukan koordinasi itu dengan bupati.
“Koordinasi sementara berjalan, esok (hari ini Red) baru kita sampaikan detailnya,” janji Lohy.
Menyangkut keberadaan pasien umum yang kini masih menjalani perawatan apakah akan dipindahkan sebelum rumah sakit ditutup, Lohy mengatakan tetap menjadi perhatian Pemprov Maluku. “Pelayanan masyarakat tetap dilakukan, terutama bagi pasien yang sementara menjalani perawatan tetap menjadi perhatian kita,” tandasnya.
Sementara itu Direktur RSUD dr. Ishac Umarella, dr. Dwi Murti Nuryanti yang dikonfirmasi Siwalima, Kamis (11/6) malam tidak memberikan respon soal rencana penutupan rumah sakit plat merah yang dipimpinnya.
Ditempat terpisah Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya pun tidak aktif.
Sekretaris Gugus Tugas Maluku Tengah dr. Jenny Adijaya mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Gustu Maluku soal penutupan. “Penutupan rumah sakit itu sepenuhnya kewenangan Pemprov Maluku, nanti akan di koordinasikan,” kata Adijaya.
Adijaya juga menegaskan, terkait tracking yang dilakukan kepada orang-orang dekat 18 tenaga medis itu, Pemkab Malteng akan membantu melakukan secara bersama-sama dengan Pemprov Maluku.
“Kita di Malteng nantinya akan bersama dengan Pemprov melakukan tracking ke orang-orang dekat 18 tenaga medis. Manajemen RSUD Umarella di bawah pengendalian Pemprov Maluku melalui Dinas Kesehatan. Jadi keputusan tracking dibawah kendali Pemprov. Kita akan menyesuaikan sesuai dengan kebijakan mereka,” tandasnya.
Adijaya menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan gugus kecamatan dan perangkat pemerintahan negeri di Kecamatan Salahutu untuk mendukung upaya tracking yang akan dilakukan Pemkab Malteng dan Pemprov Maluku. (S-39)
Tinggalkan Balasan