AMBON, Siwalimanews – Sedikitnya 16 warga di Kota Ambon menjadi korban gi­gitan anjing rabies yang ber­keliaran disekitar kawasan Mardika, Kecamatan Srimau.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelu­pessy mengatakan, 16 korban gigitan anjing rabies ini telah mendapatkan vaksinasi.

Kata Pelupessy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar anjing tersebut ditembak mati.

“Untuk pengendalian anjingnya, itu di Dinas Pertanian, tadi saya sudah koordinasi dengan Kadis Pertanian, karena itu anjing liar, katanya sudah tidak diketahui keberadaannya, makanya akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak lain, seperti Babinsa. Itu kalau dapat langsung tembak saja,”ujar Wendy kepada Siwalima di Ambon, Senin (23/8)

Pelupessy menjelaskan, sesuai tugas Dinkes maka pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap korban-korban yang telah melapor­kan diri ke masing-masing puskes­mas.

Untuk stok vaksin rabies di pus­kesmas-puskesmas di Kota Ambon, Pelupessy mengaku tersedia.  Sehingga dirinya menghimbau warga yang merasa menjadi korban gigitan gila untuk segera melapor­kan ke puskesmas terdekat tanpa harus menunggu jangka waktu untuk mendeteksi diri.

Sesuai data Dinkes, tambah Pelupessy tercatat 16 warga yang jadi korban gigitan anjing rabies dan bukan 41 yang beredar di ma­syarakat.

“Jadi 6 orang yang divaksin di Puskesmas Belakang Soya, 4 orang di Puskeamas Rijali, dan 3 di Puskesmas Valen­tine, Puskesmas Karpan 1 orang, 1 orang di Waihaong, 1 orang di Benteng “jelasnya sembari menambah­kan, kondisi para korban dalam keadaan baik, hanya ada luka gigit­an dan cakaran anjing.

Lebih jauh kata Pelupessy, ada kemungkinan korban gigitan lebih dari angka yang sudah melapor saat ini, namun sampai sejauh ini, belum melaporkan diri sebagai korban.

“Kita tidak tahu apakah itu anjing rabies atau bukan, tapi kita sudah antisipasi dengan melakukan vaksinasi bagi yang sudah melapor. Artinya kalau tunggu 2 minggu, atau tunggu anjingnya mati batu ketahuan, atau periksa kepala anjing, itu lama. Jadi segera me­laporkan ke Puskesmas,”  pintanya.(S-25)