1,5 M Raib, OJK Periksa Bank Maluku
AMBON, Siwalimanews – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Maluku mengambil langkah cepat dengan memeriksa Bank Maluku Malut Cabang Namlea.
Pemeriksaan tersebut dilakukan atas ditemukannya uang bank Indonesia di Bank Maluku Cabang Namlea sebesar Rp1,5 miliar raib.
Kepastian pemeriksaan bank milik pemerintah daerah ini diakui Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Maluku, Roni Nazra kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (20/11).
Menurutnya, dalam proses pemeriksaan terhadap Bank Maluku-Malut, OJK juga melibatkan internal audit bank agar secara objektif melakukan pemeriksaan dimaksud.
Nazra enggan berkomentar lebih jauh terkait dengan persoalan ini, dengan alasan masih dalam tahap pemeriksaan
Baca Juga: Murad Harus Legowo Diberhentikan“Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, karena masih dalam pemeriksaan Internal Audit Bank dan OJK,” tegasnya.
Koordinasi
Terpisah, anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Fauzan Husni Alkatiri mengaku pasca informasi adanya pembobolan uang Bank Indonesia di Bank Maluku Cabang Namlea, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dirut Bank Maluku.
Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Bank Maluku terkait dengan persoalan ini.
“Dari kemarin kita sudah bangun koordinasi tapi kita belum dapat penjelasan dari pihak Bank Maluku juga,” ujar Fauzan.
Fauzan menjelaskan, Komisi III perlu mendapatkan penjelasan resmi dari pihak Bank Maluku berkaitan dengan duduk perkara pembobolan 1,5 miliar rupiah tersebut sebelum mengambil sikap.
“Kita terus meminta penjelasan tapi belum ada respon dari pihak Bank Maluku,” cetusnya.
Uang BI 1,5 M Bobol
Seperti diberitakan sebelumnya, Uang Bank Indonesia sebesar Rp1,5 miliar bobol di Bank Maluku Cabang Namlea.
Pembobolan uang miliaran rupiah milik BI tersebut, diduga dilakukan orang internal didalam bank tersebut.
Penggelapan dana miliaran rupiah itu diduga telah berlangsung lama, namun sayangnya baru terungkap ketika Pimpinan Bank Maluku Malut Cabang Namlea , Parlim Rolobessy melakukan pemeriksaan kas titipan.
Mirisnya, kas titipan BI tersebut dijaga oleh pegawai Outsourcing dan bukan pegawai Bank Maluku Malut.
Informasi yang peroleh Siwalima, Kamis (16/11) penggelapan dana BI miliaran itu diketahui pada 13 November 2023 kemarin. Ketika Pimpinan Cabang Bank Maluku Malut di Namlea, Parlim Rolobessy memeriksa kas tersebut.
Padahal Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank Maluku Malut baru memeriksa kas titip kas BI tersebut.
Kata sumber yang meminta namanya tak dikorankan ini, dana BI ini dititip di Bank Maluku karena merupakan kerjasama antara BI dengan Bank Maluku Malut
“Pimpinan cabang dan petugas dikasih semacam tunjuangan dari BI untuk operasional kas titipan. Dan fungsi berjenjang pemeriksaan harian ada di wakil pimpinan cabang dan pimpinan cabang,” ujar sumber itu.
Kata sumber itu, SKAI pada bulan Oktober 2023 lalu telah melakukan pemeriksaan kas titipan, mirisnya mereka tidak menemukan apapun disana. Dan akhirnya ketika pimpinan cabang melakukan pemeriksaan ditemukan 15 bendel berisi 100 juta total Rp1,5 miliar.
Menurut sumber ini, pimpinan cabang mencurigai gelagat dari petgas outsoursing yang bertugas mengawai kas titipan tersebut.
Disisi lain sesuai dengan aturan, lanjut sumber itu, setiap akhir kerja maupun awal kerja pimpinan cabang atau wakil pimpinan cabang melakukan pemeriksaan apakah fisik sama dengan laporan berita acara ataukah tidak.
“Kok bisa pemeriksaan SKAI tidak ditemukan, dan ketika pimpinan cabang lakukan pemeriksaan justru mencium ada ketidakberasan dari sikap petugas outsourcing yang bertugas menjaga dana titip BI tersebut,’ ujarnya
Lebih jauh sumber mengungkapkan, setelah mengetahui Rp1,5 raib, maka pimpinan cabang langsung melaporkan ke kantor cabang Bank Maluku Malut.
Informasinya oknum petugas tersebut telah diperiksa dan mengakui uang tersebut telah dipakainya.
Sumber ini menambahkan, kerjasama Bank Maluku Malut dengan BI sudah berlangsung lama dan aman-aman saja, namun ternyata barulah diketahui dana tersebut raib sebesar Rp1,5 miliar
Sementara itu, Pimpinan Bank Maluku Malut Cabang Namlea Parlim Rolobessy yang dikonfirmasi Siwalima beberapa kali melalui telepon seluler maupun pesan whatsapp tidak respon.
Begitu juga dengan Direktur Utama, Syahrisal Imbar dan Direktur Kepatuhan, Abidin yang dikonfirmasi Siwalima melalui sambungan seluler dan pesan whatsapp, hingga berita ini naik cetak tidak direspon.
terpisah Deputi Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, One Yusrill Fikar ketika dikonfirmasi Siwalima melalui telepon seluler mengaku belum ada info terkait hal itu.
“Kita belum ada info terkait hal tersebut. Kalau dari laporan rutin tidak ada ya,” ujarnya. (S-20)
Tinggalkan Balasan