AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 1.804 lulusan Universitas Pattimura diwisudakan. Wisuda berlangsung di Auditorium kampus tersebut, digelar dalam rapat terbuka luar biasa Senat Unpatti,  Selasa (23/4).

Ribuan mahasiswa yang diwisudakan itu terdiri dari lulusan S1 sebanyak 934 lulusan, 6 lulusan profesi dokter dan 743 lulusan profesi guru. Sementara lulusan S2 atau magister, sebanyak 118 lulusan.

Ketua Senat Unpatti, S E M Nirahua pada kesempatan itu mengatakan, sejak 3 Oktober 1956 melalui Yayasan Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat berhasil mendirikan Fakultas Hukum dan kemudian dengan SK Presiden Nomor 66 tahun 1963 tanggal 23 April 1963, telah mengesahkan pendirian Universitas Ambon yang didahului dengan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nnomor 99 tahun 1962 tanggal 8 Agustus 1962 yang diberi nama Universitas Pattimura.

Yang mana sepanjang sejarah sejak tahun 1963 universitas ini berkembang dalam tantangan dengan bina mulia kelautan. Sejak itu pula Unpatti terus berbenah sehingga menjadi institusi pendidikan tinggi yang presisi, dikenal dan dirasakan keberadaannya secara nasional dan internasional.

“Kita harus optimis, kita pasti akan mampu mewujudkan visi dan misinya, asalkan kita tetap ada dalam satu tantangan kehidupan kampus yang berkomitmen kuat,” ujar Nirahua.

Baca Juga: Jaksa Lirik Dugaan Kredit Fiktif di BRI Ambon

Sementara itu, Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy mengungkapkan kebahagiaan, dan syukur yang dirasakannya, sebab ini adalah wujud dari kerja keras semua pihak, baik orang tua, dosen, mentor, pembimbing, ketua program studi, ketua jurusan, para dekan, wakil dekan, pegawai dan juga pemda.

“Hari ini, dengan diwisudakannya 1.804 wisudawan yang terdiri dari 937 lulusan sarjana 118 lulusan magister, 6 lulusan profesi dokter dan 743 lulusan guru profesional yang didalamnya terdapat 26 lulusan PSDKU Kepulauan Aru dan 34 orang lulusan PSDKU Maluku Barat Daya, maka keberhasilan lulusan atau output yang dihasilkan hari ini, merupakan proses panjang yang telah dilalui sejak tahapan seleksi input, tahapan proses belajar mengajar yang kurang lebih 4 sampai 7 tahun itu,”ujarnya.

Rektor berharap, agar semua lulusan ini dapat menjadi sumber daya berkualitas dengan berbekal ilmu pengetahuan dan teknologi berupa hasil serta keterampilan dan karakter berupa software yang akan membawa mereka berhasil di dunia kerja, baik di pemerintahan maupun swasta, serta dapat menciptakan lapangan kerja baru, bahkan dapat menjadi enterprener.

Dalam pengelolaan perguruan tinggi, rektor mengaku harus mengarah pada beberapa prioritas antara lain pertukaran pelajar magang, praktek kerja mengajar di satuan pendidikan, penelitian riset, proses kemanusiaan wirausaha project independen membangun desa melalui kekayaan tematik dan bela negara.

“Selain itu, indikator kinerja utama lain yakni lulusan harus mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan di masyarakat dan mendapat rekognisi internasional,” tandas rektor.(S-25)