AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluar peri­ngatan dini dengan meminta mas­yarakat untuk waspada terhadap gelombang sedang 1,25 meter hingga tinggi 4 me­ter mengancam sejumlah perairan di Maluku.

Dalam rilis yang ditan­datangani Kepala Stasiun Meteorologi, Ashar dan Prakirawan, Ni Luh Made Kartika yang diterima Si­wa­lima, Selasa (23/5)  disebutkan, gelombang ti­nggi dari 2,30 meter hingga 4 meter berpeluang  terjadi di perairan Selatan Seram, Laut Banda, Perairan Kepulauan Tanim­bar, perairan Kepulauan Kai, Per­airan Kepulauan Aru dan Laut Arafura.

Sedangkan gelombang sedang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Seram, Perairan Buru, Per­airan Ambon-Lease, Perairan Ke­pulauan Sermata-Leti.

Sementara pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin sekitar 5-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kece­patan 8-25 knot.

Baca Juga: Tak Miliki Sertifikat, Korban Kebakaran tak Disantuni

kecepatan angin tertinggi ter­pantau di Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafura, dan perairan Merauke.

BMKG mengharapkan agar mas­ya­rakat memperhatikan risiko ti­nggi terhadap keselamatan pela­yaran, perahu nelayan terhadap ke­cepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m.

Selain itu,  Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelom­bang di atas 2.5 m).

Berikutnya, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

BMKG memohon kepada masya­rakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang ber­peluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. (S-05)