MASOHI, Siwalimanews – Sepekan sudah warga di Kelurahan Namaelo, Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah mengeluh lantaran kesulitan mendapatan air bersih yang bersumber dari Perumdam Tirta Nusa Ina, milik Pemkab Malteng.

Pasalnya, hingga saat ini air tersebut tak lagi mengalir alias mati total ke rumah-rumah pelanggan Perumda tersebut. Keluhan ini disampaikan ratusan warga pelanggan perusahan daerah yang mengurus kebutuhan dasar warga yang bermukim di Kota Masohi. Ratusan warga itu tersebar ditiga wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Kota Masohi yakni di RT 08, RT 13 dan RT 14, Kelurahan Namaelo.

Kepada wartawan perwakilan warga RT 08 Namaelo Salfin Kelian mengatakan, air bersih yang sehari-harinya digunakan warga di wilayah itu bersumber dari PD Tirta Nusa Ina.

“Saya salah atau pelanggan PD ini dimana, sehari-hari kami gunakan air dari PD ini. Ironisnya sejak tanggal 18 Meret kemarin, air di lingkungan kita mati dan sampai sekarang ini tidak pernah mengali lagi. Tentu kami sangat kesulitan,” ujar Kelian.

Menurutnya, akibat air dari PD ini tak mengalir, maka warga di lingkungan terpaksa mengunakan air sungai untuk mandi dan kebutuhan lain.

Baca Juga: Wenno Desak KPU Maluku Evaluasi Pelaksanaan Pemilu

“Kita terpaksa mandi dan mencuci pakaian di kali durian. Ini kan sudah keterlaluan. Banyangkan, sehari saja manusia tidak bisa hidup tanpa air, apalagi sampai berhari-hari. Direktur PD Tirta Nusa Ina, kalau tidak bisa urus air sebaiknya mundur saja. Jangan sengsarakan rakyat,” pintanya.

Keluhan soal air ini kata Kelian, tidak hanya terjadi di lingkungan RT 08 saja. Namun  hal yang sama juga dikeluhkan warga RT 13 dan 14, Kelurahan Namaelo.

“Ini kan ironis sekali. Sebab ternyata kita tergolong lingkungan pelanggan yang berada dekat dengan kantor PD ini. Anehnya, kok tidak ada tindakan atau langkah taktis untuk menangani hal tersebut. Ini bukan sehari atau dua hari, tapi sudah seminggu. Cilakanya bukan kami saja, ada kerabat kami di RT 13 dan 14 juga mengalami hal yang sama,” tandasnya.

Kelian yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Djar Wattiheluw itu menegaskan, pihak PD harusnya menyiapkan solusi alternatif dalam menangani keluhan warga saat ini.

“Ini masalah klasik, bukan baru, mestinya kebijakan pelayanan mobil tangki itu diaktifkan kembali. Tidak bisa kemudian warga atau pelanggan ini dibiarkan tanpa kepastian. Bagi saya ini keterlaluan. Karenanya kami berharap setelah keluhan ini disampaikan, piha PD Tirta Nusa ini bergerak dan mencari solusi menangani masalah air bersih ini,” tuturnya.

Terpisah, Direktur Prumda Tirta Nusa Ina Calvin Tahamata yang dikonfirmasi Siwalimanews di kantornya tak berhasil ditemui, begitupun saat dihubungi melalui telepon selulernyapun tak merespon panggilan masuk.(S-17)