NAMROLE, Siwalimanews – Warga di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) hingga saat ini masih kesulitan untuk memperoleh minyak tanah (Mitan).

Kelangkaaan ini sudah terjadi semenjak dua hari lalu dan sampai saat ini warga masih saja kesulitan memperolehnya.

Bukan hanya warga sebagai konsumen saja, akan tetapi para penjual eceran juga menge­luhkan kondisi yang sama.

Nardi salah satu warga Kota Namrole, kepada wartawan, Selasa (4/8) menuturkan, kelangkaan mitan di pusat kota ini membuat warga mengalami kesulitan, khususnya warga yang kesehariannya memasak menggunakan kompor.

“Kondisi ini kalau terus menerus terjadi bisa-bisa masyarakat susah.  Kondisi ini tidak bisa dibiarkan, harus ada langkah antisipatif dari Pemda Bursel,” ucap Nardi.

Baca Juga: Semester I, Tingkat Kekerasan Anak Capai 27 Kasus

Ia menjelaskan, Pemda Bursel seharusnya cepat melihat permasalahan ini dan mencari jalan alternatif untuk bagaimana menghadirkan mitan di Bursel, sebab jika di ibukota kabupaten saja kondisi sudah seperti ini, bagaimana dengan kondisi masyarakat yang ada di lima kecamatan lainnya.

“Pusat kota saja sudah seperti ini bagaimana dengan kecamatan-kecamatan yang lain. Kami minta Pemda Bursel untuk bergerak, sebab yang kami takutkan jangan sampai ada pedagang yang sengaja menimbun mitan,” katanya.

Sementara Yanto, salah satu pengecer kepada wartawan mengaku, akibat kelangkaan mitan maka ia berencana membeli dari Kabupaten Buru.

“Karena kondisi ini, terpaksa kita memilih memesan mitan dari Namlea, untuk keperluan sehari -hari. Kalau berharap dari Landen bisa bahaya,” ucapnya.

Selain itu, dari informasi yang diperoleh dari warga, akibat kelangkaan mitan ini menyebabkan ada pengecer di Dusun Kawalale, Desa Namrinat, Kota Namrole yang menjual mitan dengan harga 10.000 per liter.

Padahal harga normal mitan sebelum terjadi kelangkaan hanya berkisar antara Rp.6500 sampai Rp.7.000 per liter.

Kendati harga jual mitan melambung tinggi, namun warga Namrole dan sekitarnya tetap berebutan untuk membeli mitan karena terjadi kelangkaan mitan di semua pengecer.

Hingga saat ini belum bisa diketahui sampai kapan kelangkaan ini dapat teratasi.

Sementara itu, Kadis Perindag Kabupaten Bursel, Hasim Turita saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan pihaknya sudah berkoordinsi dengan penyedia mitan untuk Kabupaten Bursel agar dapat sesegara mungkin memasukan mitan ke Bursel.

“Soal hal ini kami dari Disperindag sudah minta ke pak Erwin Tanaya melalui penanggung jawabnya di Kabupaten Bursel supaya mintan harus segera masuk ke Bursel agar Disperindag jangan terus disalahkan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” ucap Tuarita.

Menurut Tuarita, hasil koordinasi dengan penanggung jawab mitan untuk Kabupaten Bursel, penyebab Mitan tidak dapat didistribusi ke Bursel karena ada beton jalan lintas yang amblas mengakibatkan mobil pengangkut mitan tidak bisa sampai ke Bursel. (S-35)