AMBON, Siwalimanews – Ratusan warga Benteng, Kecamatan Nusaniwe, ramai-ramai menghalang kedatangan tim gugus tugas Covid-19, yang hendak mengambil salah satu jenazah warga Benteng, untuk dimakamkan dengan protokol Covid.

Kejadian itu terjadi Senin (5/7) malam, sekitar pukul 22.45 WIT, saat tim gustu bersama mobil ambulance datang hendak mengambil jenazah GTL, yang oleh keluarga sudah dimasukan ke dalam peti jenazah.

GTL meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di RS dr Latumeten. Setelah meninggal, pihak rumah sakit kemudian melakukan uji swab untuk memastikan kondisi jenazah.

Setelah menunggu sekitar enam jam, hasil uji Swab jenazah GTL tak kunjung keluar. Keluarga kemudian berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan bersepakat untuk memulangkan jenazah GTL ke rumah duka, di kawasan Benteng.

Baca Juga: Korupsi Taman Kota KKT Rugikan Negara 1 Milliar Lebih

Jemmy, salah satu warga Benteng kepada Siwalimanews mengaku, pihak keluarga dan warga sekitar baru diberitahu sekitar pukul 21.00, kalau jenazah GTL positif Covid.

“Gustu nih karja paling ancor. Masa dari pagi sampe malam baru dapa hasil,” kesalnya.

Karenanya, warga tidak yakin akan hasil kerja Gustu yang terkesan tak profesional itu.

Warga yang kesal kemudian menghalangi upaya tim Gustu yang datang mengenakan hazmat APD lengkap. Ratusan warga tumpah ruah ke jalan raya, sambil meneriaki tim gustu.

Situasi kian memanas lantaran warga mengancam akan membakar mobil ambulance jika tidak segera meninggalkan lokasi.

Karena kalah jumlah, tim gustu kemudian mengalah dan memilih meninggalkan lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, warga benteng masih bertahan di depan jalan. Mereka bersikukuh akan melakukan perlawanan kalau sampai tim gustu memaksa untuk mengambil jenazah GTL. (S-51)