AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengaku, setiap remaja di kota ini harus diberikan ruang untuk dapat berkreatif, dalam mencipkatan dampak positif bagi perkembangan remaja di massa depan.

Hal itu disampaikan walikota dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III pemkot Robby Sapulete saat membuka Jambore Pusat Konseling dan Informasi Remaja (PIK-R), di Tribun Lapangan Merdeka Ambon,  Kamis (23/11)

Menurut walikota, massa remaja merupakan,massa dimana seorang anak bertumbuh dalam peralihan anak ke tahapan menjadi dewasa. Untuk itu pentingnya ruang kreativitas bagi para remaja untuk dapat menciptakan hal-hal positif dalam menjajaki peralihan ke tahap kedewasaan.

“Ketika praa remaja diberikan ruang kreativitas, maka remaja tidak memiliki ruang untuk melakukan hal negatif. Saya berharap kegiatan jambore tidak hanya kegiatan seremonial tetapi dapat menciptakan remaja yang memiliki tanggung jawab dan kreatifitas serta menjauhi hal-hal negatif,” pinta walikota.

Dijelaskan, melalui kegiatan program PIK-R yang dipelopori oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon, nantinya remaja dapat memiliki wawasan yang luas, dalam artian memiliki wawasan positif yang baik, sebab patut diakui bahwa, perkembangan global saat ini dengan kemajuan teknologi dan informasi para remaja semakin terjerumus dalam hal-hal negatif.

Baca Juga: Bawaslu Gelar Apel Tahapan Kampanye

“Jauhi pengaruh negatif dari teknologi, tetapi remaja harus mampu berkreasi dan mampu bersaing dalam dunia pendidikan, serta mampu menciptakan keluarga bahagia suatu saat nanti,” tandas walikota.

Ditempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Ambon Lissa Wattimena dalam sambutannya menjelaskan, remaja sejatinya adalah harapan bangsa. Negara yang memiliki remaja yang kuat, maka akan menjadikan negara itu juga kuat.

Perubahan yang terjadi secara global, dalam hal ini kemajuan teknologi, para remaja lebih cenderung terjerumus dalam masalah negatif.

“Misalnya masalah sex bebas, masalah AIDS, pernikahan dini, sampai pada hamil diluar nikah. Untuk itu, remaja penting mengetahui akibat dari masalah sex bebas dan AIDS bagi masa depan mereka,” ucap Wattimena.

Untuk itu kata Wattimena, melalui kegiatan dimaksud, diharapkan agar nantinya dapat menghindari remaja dari prilaku-prilaku yang menyimpang, serta memberikan ruang bagi remaja untuk berperan dalam mensosialisasikan pengetahuannya bagi masyarakat luas.

“Jambore PIK-R merupakan salah satu langkah kecil yang dilakukan untuk membentuk watak, prilaku dan pengetahuan bagi remaja guna mewujudkan gerenasi remaja berencana (Genre) yang berpotensi dalam menciptakan keluarga yang sejahtera dan bahagia,” ujar Wattimena.

Wattimena mengaku, peran aktif orang tua dalam melakukan komunikasi dengan para remaja juga, mesti sering dilakukan, yang mana orang tua harus bertindak sebagai pembimbing, bahkan menjadi teman dan sahabat bagi para remaja dalam menghadapi persoalan-persoalan mereka.

“Orang tua harus aktif melakukan komunikasi dengan para remaja, sebab remaja di kota ini takut untuk curhat soal masalah-masalah yang mereka hadapi kepada orang tua. Jadi orang tua harus aktif dan satu yang hal pasti, saya hanya ingin kalian menjadi orang yang sukses di masa depan nanti, karena setiap orang tua pasti ingin anaknya berhasil,” tandas Wattimena.(Mg-03)