Walikota: PAD Kota Ambon tak Capai Target
AMBON, Siwalimanews – Kerja pimpinan organisasi perangkat daerah lingkup Pemkot Ambon mulai tak maksimal. Buktinya pendapatan daerah di tahun 2022 tak capai target.
PAD diduga menguap, padahal sesuai rencana PAD tahun 2022 ditargetkan Rp 206.866.883.287,58 namun realisasinya hanya mencapai Rp167.988. 233.759,22.
“Pendapatan asli daerah kita per tahun 2022 mencapai 81 persen,’’ kata Walikota Ambon Bodewin Wattimena kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (5/1).
Dikatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan PAD di berbagai sektor guna mencapai target PAD yang telah ditetapkan sebelumnya dalam APBD tahun 2022.
Disamping itu, lanjutnya akan ada banyak upaya yang dilakukan guna meningkatkan PAD diantaranya melaksanakan rapat koordinasi secara berkala dengan dinas pengumpul.
Baca Juga: BI: 2022 Inflasi Maluku Tinggi Capai 6,28 PersenKemudian pencanangan dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah sebagai OPD pembangunan zona intregritas WBK dan WBBM serta pengawasan bersama tim Korsupgah wilayah V KPK.
“Kami terus melakukan rapat berkala dengan pimpinan OPD pengumpul. Kita juga bekerjasama dengan KPK untuk melakukan pengawasan dan monitoring,” jelasnya.
Di tahun 2023 ini, ia mengaku pemkot akan berupaya meningkatkan penghasilan daerah melalui beberapa pendekatan diantaranya penambahan tapping box pada beberapa restoran yang wajib membayar pajak dan pengelolaan parkir online.
“Tahun ini kita akan melakukan pungutan retribusi parkir secara online di tiga ruas jalan utama dan mungkin setelah melakukan koordinasi dengan PT Bank Maluku Malut itu akan dimulai awal bulan Februari,” ungkapnya.
Tidak hanya itu untuk mendukung pelaksanaan penerapan parkir online, pemkot juga akan menyediakan peralatan pendukung.
“Kita harus sediakan peralatan-peralatan parkir online, kita juga berusaha untuk memperbanyak alat perekam pada restoran wajib pajak,” tandasnya.
Dirinya berharap dengan berbagai hal yang dilakukan, kedepan diharapkan PAD Kota Ambon tahun 2023 akan semakin meningkat.
Walikota tak Berani
Diberitakan sebelumnya, isu reshuffle kabinet santer terdengar dipenghujung tahun 2022 oleh Panjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena. Pemkot membutuhkan penyegaran ditubuh OPD.
Sejumlah nama yang bakal didepak dari kursi panas pimpinan organisasi perangkat daerah seperti Kadis Perhubungan Robby Sapulette, Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Rustam Simanjuntak, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Apries Gasperz, Sekwan Steven Dominggus dan sejumlah posisi strategis juga bakal bergeser.
Sumber Siwalima di balai kota menyebutkan kalau bocornya retribusi parkir dan semerawutnya penataan parkir jadi pertimbangan pimpinan untuk mendepak mantan sekretaris PUPR tersebut.
Sementara posisi Simanjuntak terancam karena kampung kumuh di Kota Ambon sejak tahun 2018 tidak bisa diselesaikan hingga penghujung tahun 2022.
Sedangkan, Kepala Keuangan Apries juga bakal didepak karena kinerjanya buruk semasa pemerintahan Walikota Richard Louhenapessy. Hutang pihak ketiganya baru dapat diselesaikan di tahun 2022 saat Wattimena dipercaya memimpin Kota Ambon.
Sedangkan Sekwan Ambon Dominggus bakal di depak karena tidak transparannya laporan rencana kerja anggaran tahun 2022 lalu.
DPRD bakan merekomendasi agar penjabat walikota bodewin untuk mencopot Steven Dominggus dari jabatan sekretaris dewan.
“Yang kita dengar memang ada sejumlah nama bakal diroling namun usulan pergantian pimpinan OPD itu masih di tangan Mendagri,” ujar sumber yang namanya enggan dikorankan, Senin (2/1).
Ia mengaku untuk sekwan akan sulit bagi penjabat walikota untuk mengeser dari posisinya lantaran sama-sama alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
“Pak Sekwan Dominggus adalah ketua alumni IPDN di Kota Ambon sedangkan pak penjabat walikota juga alumni IPDN,” kata sumber.
Sekwan Kota Ambon Steven Dominggus yang dikonfirmasi Siwalima membantah kalau RKA yang disusun tidak pernah dibahas bersama DPRD.
“Tidak benar itu, semua sudah selesai dan disetujui dewan,” bantah Dominggus kepada Siwalima, Senin (2/1).
Dia juga tidak mau berkomentar banyak soal teguran DPRD atas kinerjanya selama ini dan buru-buru mematikan telepon selulernya.
“Nanti saja, pak wali sudah datang kita mau apel,” katanya dipenghujung telepon. (S-25)
Tinggalkan Balasan