AMBON, Siwalimanews – Fakultas Teknik, Universitas Pattimura memperkenalkan hasil penelitian Riset Inovatif Produktif (Rispro) tentang pembangkit listrik arus laut terapung dengan penghantar turbin berbasis bantalan magnetik yang dikerjakan di Selat Haya, Seram Bagian Barat.

“Hasil riset ini luar biasa, butuh waktu setahun untuk riset ini, karena terkait kekuatan arus laut kita yang cukup besar dan kuat. Jadi bukan saja di Selat Hanya saja, beberapa titik di Maluku juga mengalami kondisi yang sama karena memiliki karakteristik wilayah yang sama,” terang Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Unpatti Ruslan H S Tawari saat seminar desiminasi hasil penelitian Rispro yang berlangsung di Laboratorium Pendukung Blok Marsela Unpatti, Jumat (2/1).

Ia mengaku, jika semua ini dapat berjalan baik dan lancar, serta tim mampu menciptakan pembangkit listrik arus laut terapung, maka masyarakat di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil terbantukan dengan energi terbarukan ini.

“Apa yang dilakukan hari ini sesungguhnya membuktikan potensi kita itu besar terkait dengan pengembangan sumber daya energi,” jelasnya. 

Oleh karena itu, harus didorong. Dengan itu seminar ini dilakukan dan pihaknya berharap kedepan dibutuhkan lagi riset inovasi produktif lain yang bisa membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-67, SMPN 19 Malteng Terus Tingkatkan Kualitas

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, K Huliselan mengatakan, dengan kegiatan ini, LPPM mencoba menyatukan perguruan tinggi, pemerintah daerah maupun stakeholder dalam rangka lebih mengenal hasil-hasil riset desiminasi yang telah dilakukan oleh para dosen  Unpatti.

“Kami ditopang oleh 17 pusat studi untuk menjawab harapan dan kerinduan para akademisi terkait dengan pengembangan produk-produk serta inovasi yang dikembangkan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.

Dengan adanya riset-riset dan penelitian ini lanjutnya, diharapkan kedepan Unpatti dapat mendukung kebijakan pemerintah mengurangi jumlah polusi emisi sekitar 31,89 persen dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk diketahui, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan hasil penelitian yaitu pembangkit listrik arus laut terapung dengan penghantar turbin berbasis bantalan magnetik yang dibawakan oleh Ketua Tim Peneliti Wulfilla Maxmelian Eumaherang dan Altje Latununuwe sebagai moderator.

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh Direktur Fasilitasi Kepala Sub Divisi Penilaian Pendanaan-LPDP Riset Adisty secara interaktif, para Wakil Dekan fakultas Teknik, para Ketua Pusat Studi, Ketua Jurusan Teknik Mesin, Ketua prodi Fisika FKIP, Ketua Prodi Fisika FMIPA, Dosen Teknik, MIPA dan FKIP, perwakilan Pemprov Maluku, Perwakilan BRIN, Litbang Kabupaten SBB, Bappeda Kabupaten SBB, serta para tokoh Masyarakat. (S-25)